Ahad 04 Dec 2022 23:49 WIB

Ini Penyebab Merebaknya Kasus Polio di Aceh Menurut Satgas Imunisasi IDAI

Kasus polio di Aceh menyebar di sejumlah wilayah perdesaan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Dian Fath Risalah / Red: Nashih Nashrullah
 Petugas Puskesmas melakukan vaksinasi polio dengan menggunakan vaksin bivalen oral polio (BOPV) untuk anak di Puskesmas Banda Aceh, Senin, 21 November 2022. Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa Indonesia berisiko tinggi penyebaran virus polio akibat cakupan vaksinasi polio yang rendah, setelah kasus poliomielitis terdeteksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Petugas Puskesmas melakukan vaksinasi polio dengan menggunakan vaksin bivalen oral polio (BOPV) untuk anak di Puskesmas Banda Aceh, Senin, 21 November 2022. Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa Indonesia berisiko tinggi penyebaran virus polio akibat cakupan vaksinasi polio yang rendah, setelah kasus poliomielitis terdeteksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satu kasus polio di Aceh di ketahui setelah diperiksa. Polio kembali ada di Aceh karena banyak anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi polio. 

“Satu polio di Aceh sudah positif dan ini diketahui setelah diperiksa ada virus polio. Polio terjadi di Aceh karena banyak yang tidak diimunisasi, ada yang tidak mau dan ada yang tidak tahu," ujar anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Soedjatmiko, di Jakarta, Ahad (4/12/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, sebenarnya Indonesia sudah bebas polio sejak 2014 lalu.  Namun, kini virus polio kembali ada karena banyak anak-anak yang imunisasinya tidak lengkap, terutama selama Covid-19. 

Dia mengakui selama pandemi banyak oramg tua takut ke rumah sakit hingga pos pelayanan terpadu untuk memvaksin anaknya. Karena cakupan imunisasi polio, dampak, rubella, perstusis rendah, kemudian pada 2020-2022 tercatat kemungkinan polio meningkat 40 kali di seluruh provinsi di Indonesia. 

Dia melanjutkan, jika anak terkena polio maka menyebabkan anak yang bisa berjalan kemudian jatuh. Ini terjadi karena otot kakinya lumpuh, otot tangannya juga lumpuh karena virus polio menyerang saraf di tulang belakang anak. 

"Setiap orang tua yang sayang anak, usahakan lindungi anak dari sakit yang menyebabkan sakit berat bahkan meninggal dunia. Bagaimana caranya?, yaitu dengan lengkapi imunisasi sejak bayi sampai usia sekolah," katanya.

Jadi, dia menambahkan, vaksin diberikan tidak hanya sekali. Jadi, lanjutkan imunisasi. Kalau di sekolah tak ada maka orang tua bisa mencarinya ke pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dokter, hingga pos pelayanan terpadu. 

"Setelah divaksin sebenarnya masih bisa kena (polio) tetapi jauh lebih ringan," ujarnya. 

Kementerian Kesehatan telah memulai pemberian imunisasi polio serentak selama sepekan, yang ditargetkan kepada 95.603 anak berusia 0-12 tahun di Kabupaten Pidie, Aceh pada Senin (28/11/2022) kemarin. 

Imunisasi polio massal bertajuk Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) ini, dilaksanakan sebagai tindaklanjut dari Kejadian Luar Biasa Polio di wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

"Imunisasi polio massal kepada anak-anak di Kabupaten Pidie telah dimulai kemarin. Alhamdulillah, kemarin sudah 14 ribu anak yang diimunisasi,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan, Selasa (29/11/2022) lalu.

Lebih lanjut, Dirjen Maxi menyebutkan selain di Kabupaten Pidie, Sub PIN Polio juga akan dilaksanakan di 21 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap, sejumlah 2 putaran dengan target sasaran sekitar 1.217.939 anak rentang usia 0-12 tahun.

Secara rinci, Sub PIN putaran pertama dilaksanakan di Kabupaten Pidie mulai 28 November 2022, di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Kota Sabang akan dimulai 5 Desember, sedangkan untuk kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh akan dimulai pada 12 Desember 2022.

Sementara Sub PIN putaran kedua, akan dimulai pekan ke-4 Januari 2023 meliputi seluruh wilayah di Provinsi Aceh.      

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement