REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga keamanan Amerika Serikat (AS), Secret Service mengatakan, sejak 2019 peretas China mencuri puluhan juta dolar dana bantuan Covid-19 AS.
Pada Selasa (6/12/2022) Secret Service menolak memberikan detail lebih lanjut. Tapi mereka mengonfirmasi laporan NBC News yang mengatakan komunitas peneliti keamanan menyebut tim peretas China yang bertanggung jawab atas peretasan ini adalah APT41 atau Winnti.
Pakar mengatakan APT41 merupakan kelompok penjahat siber produktif yang telah menggelar berbagai penyusupan siber yang didukung pemerintah maupun bermotif finansial.
Beberapa anggota kelompok peretas itu didakwa Departemen Kehakiman AS pada 2019 dan 2020 atas spionase terhadap 100 perusahaan lebih. Termasuk perusahaan perangkat lunak, penyedia telekomunikasi, media sosial dan pengembang video gim.
"Disayangkan, Partai Komunis China memilih jalan berbeda membuat China tempat aman bagi penjahat siber selama mereka menyerang komputer di luar China dan mencuri kekayaan properti yang membantu China," kata mantan deputi Jaksa Agung Jeffrey Rosen saat itu. Kedutaan Besar China di Washington belum menanggapi permintaan komentar.