Selasa 20 Jul 2021 16:11 WIB

China Bantah Tudingan AS Soal Retas Perusahaan Microsoft

China menyebut tuduhan yang dilayangkan AS sangat tidak bertanggung jawab

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera China-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera China-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING –- China telah membantah tudingan Amerika Serikat (AS) yang menyebutnya meretas perusahaan Microsoft. Beijing menegaskan, ia menolak tindakan semacam itu.

“AS telah berulang kali melakukan serangan tak berdasar serta fitnah jahat terhadap China soal keamanan siber. Sekarang ini hanyalah trik lama, tanpa ada yang baru di dalamnya,” kata juru bicara Kedutaan Besar China di Washington Liu Pengyu dalam sebuah pernyataan pada Senin (19/7) malam.

Baca Juga

 

Menurutnya, tuduhan yang dilayangkan AS sangat tidak bertanggung jawab. Sebab tak ada bukti penyerta soal tudingannya. Liu mengatakan posisi China tentang keamanan siber konsisten dan jelas. “Kami dengan tegas menentang dan memerangi serangan siber dalam bentuk apa pun,” ujarnya.

Pada Senin lalu, AS, Inggris, Uni Eropa, dan NATO secara terbuka menghubungkan aksi peretasan yang menyerang puluhan ribu komputer dan jaringan di seluruh dunia pada Maret lalu dengan operator siber terafiliasi Kementerian Keamanan Negara China (MSS).

 

Departemen Kehakiman AS juga mengumumkan bahwa empat warga negara China telah didakwa bekerja sama dengan MSS untuk meretas sistem komputer perusahaan, universitas, dan pemerintah untuk mencuri kekayaan intelektual serta informasi bisnis rahasia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement