Kamis 08 Dec 2022 20:53 WIB

Apa Itu Silent Disease pada Anak dan Kenali Jenis Penyakitnya

'Silent disease' pada anak biasanya terjadi tanpa menimbulkan gejala.

'Silent disease' pada anak biasanya terjadi tanpa menimbulkan gejala.
Foto: www.piqsels.com
'Silent disease' pada anak biasanya terjadi tanpa menimbulkan gejala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dr. Devie Kristiani mengatakan, beberapa contoh penyakit yang menjadi silent disease pada anak adalah infeksi saluran kemih atau ISK, anemia atau kurang darah dan TBC atau flek. Jika tidak segera ditangani dengan terapi yang tepat, pertumbuhan anak bisa terganggu dan bisa menyebabkan stunting.

"Kalau mengganggu pertumbuhannya yang terjadi yang kita tidak inginkan jadi stunting karena pertumbuhannya terganggu dalam waktu yang lama, kalau untuk perkembangan tentu saja terlambat kecerdasannya, jadi kita harus mewaspadai dari awal dan melakukan terapi dengan tepat," katanya dalam diskusi mengenai silent disease pada anak yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Silent disease yang berupa anemia atau kurang darah bisa tercukupi apabila anak mendapatkan cukup zat besi dari makanan atau MPASI-nya. Selain itu, perlu juga memenuhi gizinya seperti memberi protein hewani setiap hari dan melengkapi makanannya dengan mikro dan makronutrien.

"Untuk masalah silent disease orang tua mungkin tidak bisa lakukan sendiri di rumah karena gejalanya tidak ketara, jadi kita butuh konsultasi ke dokter anak dan kadang-kadang kita perlu pemeriksaan penunjang seperti laboratorium untuk menegakkan diagnosis silent disease," ucapnya.

Silent disease adalah penyakit yang tidak bergejala secara fisik dan samar sehingga seringkali orang tua tidak menyadari anak menderita penyakit tertentu. Idealnya, kata Devie, anak memiliki tahapan perkembangan sesuai usia yang sering disebut dengan milestone. Jika pertumbuhan dan perkembangannya ada gangguan, orang tua harus segera berkonsultasi ke dokter anak apakah ada masalah medis atau tidak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement