Jumat 09 Dec 2022 16:29 WIB

Dorong BUMN Buka Lapangan Kerja, Publik Nilai Erick Thohir Menteri Terbaik

Persepsi positif masyarakat tak lepas dari sejumlah gebrakan yang dilakukan Erick

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
 Hasil survei nasional Poltracking Indonesia menempatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai salah satu menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi. (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Hasil survei nasional Poltracking Indonesia menempatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai salah satu menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei nasional Poltracking Indonesia menempatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai salah satu menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi. Pengamat dari Pusat Studi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Syamsul Anam mengatakan persepsi positif masyarakat tidak lepas dari sejumlah gebrakan yang dilakukan Mantan Presiden Inter Milan tersebut terhadap BUMN.

Syamsul menyebut Erick berhasil menepis keraguan publik terhadap BUMN. Berkat transformasi secara menyeluruh, lanjut Syamsul, Erick berhasil memperbaiki kinerja BUMN secara signifikan. "Keberpihakan BUMN dalam ikut mendorong bangkitnya UMKM dan merangsang penyediaan lapangan kerja adalah langkah besar di tengah keraguan publik atas performa BUMN," ujar Syamsul pada Jumat (9/12/2022).

Baca Juga

Syamsul menyampaikan perbaikan kondisi BUMN berdampak besar dalam meningkatkan kontribusi terhadap negara dan juga masyarakat. Syamsul menyebut dampak terbesar yang ditimbulkan BUMN ialah pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pembukaan lapangan kerja.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, BUMN telah menciptakan lapangan kerja bagi 45 juta orang, antara lain melalui program BRI sebanyak 32,7 juta orang, dan lapangan kerja melalui program PNM Mekaar bagi 13 juta orang, serta ada 160 ribu petani yang terlibat dalam program Makmur. Syamsul menilai langkah Erick dalam menciptakan lapangan kerja merupakan hal yang patut diapresiasi di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi.

Selain sektor UMKM dan pembukaan lapangan kerja, lanjut Syamsul, masyarakat juga telah melihat langsung dampak perubahan tata kelola BUMN yang jauh lebih sehat dan profesional. Menurut Syamsul, pengelolaan BUMN yang profesional akan meningkatkan peran dan pelayanan BUMN kepada publik.

"Publik juga memberikan sentimen positif atas konsolidasi vertikal dan horizontal bisnis dan manajemen BUMN. Saya kira dari performa ini Pak Erick Thohir patut diapresiasi," ucap Syamsul.

Syamsul berharap Erick mampu meneruskan tren positif dalam mendorong peningkatan kontribusi BUMN terhadap sektor lain, termasuk pendidikan. Syamsul menyebut langkah Erick dalam mendorong BUMN bekerja sama dengan institusi pendidikan merupakan hal yang perlu terus ditingkatkan ke depan.

"BUMN perlu ikut memperkuat kehadiran dan kolaborasinya dengan dunia pendidikan jika ingin penetrasi lebih dalam, terutama memberikan konten pada lanskap Merdeka Belajar Kampus Merdeka," kata Syamsul.

Sebelumnya, hasil survei nasional Poltracking Indonesia pada Kamis (8/12) mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Erick mencapai 59,4 persen atau tertinggi kedua setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Tingkat kepuasan tersebut lebih tinggi daripada kinerja menteri lain yang berada di bawah 55 persen.

Survei nasional Poltracking Indonesia digelar pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Hasil survei juga memberikan gambaran terkait peningkatan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang mencapai 73,2 persen. Angka itu bergerak naik dari Mei (59,6 persen), Agustus (66,2 persen) dan November (73,2 persen).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement