Sabtu 10 Dec 2022 07:34 WIB

Mantan Polisi Minneapolis akan Divonis atas Kematian Pria Kulit Hitam George Flyod

Kematian George Flyod memicu unjuk rasa dan kerusuhan di Minneapolis

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Para pengunjuk rasa berbaris sebelum menutup Interstate 395, sebuah jalan raya yang melintasi ibukota negara itu, selama protes untuk menuntut keadilan bagi George Floyd dan kesetaraan rasial, di Washington, DC, AS, 15 Juni 2020. Para pengunjuk rasa berlutut di tanah dan lalu lintas paksa untuk berhenti
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Para pengunjuk rasa berbaris sebelum menutup Interstate 395, sebuah jalan raya yang melintasi ibukota negara itu, selama protes untuk menuntut keadilan bagi George Floyd dan kesetaraan rasial, di Washington, DC, AS, 15 Juni 2020. Para pengunjuk rasa berlutut di tanah dan lalu lintas paksa untuk berhenti

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Mantan petugas polisi Minneapolis diperkirakan akan divonis atas keterlibatannya dalam kematian George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata yang tewas dibunuh polisi. Floyd dicekik dengan lutut selama sembilan menit.

J. Alexander Kueng yang pada November lalu mengaku bersalah atas satu dakwaan membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan diperkirakan akan divonis 3 setengah tahun penjara. Vonis akan disampaikan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Distrik Hennepin County.

Baca Juga

Kueng salah satu dari empat petugas yang memenuhi laporan sebuah toko grosir di Minneapolis pada 25 Mei 2020. Para petugas itu mencoba menahan Floyd yang diduga menggunakan 20 dolar AS palsu untuk membeli rokok.

Saat hendak menangkapnya petugas senior Derek Chauvin menekan lututnya ke leher Floyd ke tanah. Tindakan tersebut mengakibatkan kematian Floyd.

Kueng, 29 tahun dan petugas lainnya Thomas Lane membantu Chauvin menahan Floyd. Sementara petugas lainnya Tou Thao menjaga agar warga sekitar yang melihat kejadian itu tidak mendekat.

Peristiwa itu memicu unjuk rasa dan kerusuhan di seluruh Minneapolis. Video peristiwa tersebut tersebar di media sosial turut memicu unjuk rasa terhadap brutalitas dan rasisme polisi di AS dan kota-kota besar di seluruh dunia.

Pengadilan negara bagian memvonis Chauvin atas dakwaan pembunuhan dan memvonisnya 22 setengah tahun penjara. Ia mengaku bersalah pada dakwaan federal dan sedang menjalani 21 tahun masa hukuman federal.

Pada Juli lalu pengadilan federal memvonis tiga petugas polisi lainnya dakwaan merampas hak sipil Floyd dan dihukum antara dua setengah sampai tiga setengah tahun penjara.

Juru bicara Pengadilan Distrik Hennepin County mengatakan dalam pembelaannya Kueng sepakat untuk menjalani vonis tiga setengah tahun penjara berikut dengan vonis federalnya. Lane menerima kesepakatan yang sama pada Mei lalu.

Thao menolak kesepakatan serupa pada Agustus lalu dan melepas haknya untuk mengikuti sidang juri. Sebaliknya hakim akan memutuskan apakah ia bersalah atau tidak berdasarkan bukti yang disampaikan jaksa dan pengacaranya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement