Selasa 13 Dec 2022 13:26 WIB

Ridwan Kamil Usulkan Pencak Silat Masuk Kurikulum

Pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh UNESCO.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri peringatan 3 tahun Penca Jabar Mendunia.
Foto: Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri peringatan 3 tahun Penca Jabar Mendunia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar peringatan 3 tahun Penca Jabar Mendunia. Kegiatan tersebut di Halaman Utama Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/12/2022) ini ditujukan untuk memperingati momentum diakuinya pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh UNESCO.

Acara tersebut, dihadiri langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini diikuti sekitar 1.300 peserta dari berbagai usia. Kegiatan turut melibatkan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat serta Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Jawa Barat.

Menurut Ridwan Kamil, sebagai bentuk tindak lanjut dukungan, Pemprov Jabar berencana membangun kampung penca silat di kawasan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Selain itu, pencak silat juga diusulkan untuk masuk sebagai kurikulum.

"Saya akan usulkan pencak silat masuk kurikulim di level sekolah dasar dan sekolah menengah. Kita harus bangga karena punya identitas budaya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Jawa Barat juga, kata dia, harus bangga ekonominya juara, olahraganya juga juara. Jadi membuktikan bahwa kita masyarakat yang sangat berprestasi dengan olahraga digabungkan bersama budaya.

Menurut Emil, pencak silat sangat populer untuk masyarakat Jawa Barat. Hingga pada 2019 lalu, UNESCO mengakui pencak silat sebagai WBTB Indonesia dan Jawa Barat menjadi provinsi pertama yang menetapkan Hari Pencak Silat.

“Jawa Barat adalah provinsi pertama yang menelurkan usulan Hari Penca Silat tanggal 12 Desember saat ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO,” katanya.

Sementara itu, Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar diwakili Kepala Bidang Kebudayaan Febiyani menyampaikan harapan agar kegiatan ini bisa menjadi media untuk membentuk masyarakat yang mampu mengikuti zaman, namun tidak melupakan akar budayanya. Selain itu, diharapkan juga agar meningkatkan minat generasi muda untuk mencintai dan melestarikan tradisi penca silat.

“Hari Penca Jawa Barat kita harapkan dapat terus memupuk kecintaan generasi muda terhadap tradisi penca silat yang telah ditetapkan menjadi WBTB oleh UNESCO pada tanggal 12 Desember 2019,” ucapnya.

Pada kesempatan ini turut hadir Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe, Ketua IPSI Jawa Barat Phinera Wijaya, serta Ketua DPW PPSI Jawa Barat Galih Santika. Selain itu kegiatan juga diikuti Kepala Dinas Jasmani TNI Angkatan Darat (Kadisjasad) Brigjen TNI Aminudin, Ketua Tim WBTB Jabar Bucky Wibawa, serta sejumlah tamu undangan lain. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement