REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menunggu persetujuan pemerintah untuk uji klinis vaksin Covid-19 IndoVac dalam rangka memenuhi kebutuhan vaksin untuk anak usia 6 hingga 11 tahun di Indonesia.
"Kalau pemerintah ingin ada program vaksinasi Covid-19 untuk anak, kami bisa selesaikan uji klinis dalam tiga bulan," kata Dirut PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir di Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia telah resmi diluncurkan pemerintah sejak 14 Desember 2021. Namun saat ini stok vaksin Sinovac yang diperuntukkan bagi peserta sedang mengalami kekosongan terhitung sejak pemerintah memutuskan menyetop vaksin impor per Oktober 2022 untuk beralih pada produksi vaksin dalam negeri.
Meski program tersebut bergulir hampir setahun terakhir dengan menyasar sekitar 26,5 juta anak, tapi stok vaksin yang dimiliki Indonesia tidak banyak. "Terakhir kami gunakan Sinovac, tapi pemerintah sudah putuskan ingin menggunakan produksi dalam negeri, ini kami lakukan," kata Honesti.
Proses uji klinis IndoVac lanjutan oleh Bio Farma saat ini menyasar vaksin booster bagi remaja usia 12-17 tahun. "Faktor kekosongan stok vaksin karena uji klinis untuk anak tidak banyak dilakukan. Kami dengan IndoVac masih menyasar usia 16 tahun ke atas untuk dosis primer dan booster," jelasnya.
Menurut Honesti, uji klinis perlu dilakukan secara bertahap untuk memastikan vaksin yang diproduksi aman dan memiliki efikasi yang bagus bagi masing-masing usia sasaran. "Saat ini belum ada vaksin untuk anak 6-11 tahun karena programnya menyasar risiko tinggi dulu. Mulai dari lanjut usia untuk booster kedua," katanya.
Ia mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun belum menetapkan usia 6-11 sebagai kategori prioritas tinggi. Menurut Honesti, uji klinis vaksin IndoVac untuk usia remaja ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022 ini. "Saya pikir selama pandemi masih ada, kita harus waspada. Pada saat vaksinnya siap, pemerintah pasti akan buat programnya," terangnya.