REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menjanjikan bantuan dana sebesar 55 miliar dolar AS untuk Afrika dalam tiga tahun ke depan. Dana tersebut bakal dialokasikan ke sektor ekonomi, kesehatan, dan keamanan.
“Bekerja sama dengan Kongres, AS akan berkomitmen 55 miliar dolar AS untuk Afrika selama tiga tahun ke depan di berbagai sektor untuk mengatasi tantangan inti di zaman kita,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan kepada awak media, Senin (12/12/2022).
Sullivan enggan menjelaskan secara terperinci tentang pengalokasian dana bantuan tersebut. Dia mengungkapkan, hal itu bakal dibahas dalam US-Africa Leaders Summit yang diagendakan digelar di Gedung Putih Selasa (13/12/2022). Dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan berlangsung selama tiga hari itu, Presiden AS Joe Biden akan melangsungkan pertemuan dan menjami 50 kepala negara Afrika.
Sullivan menjelaskan, tema panduan KTT adalah Agenda 2063 Uni Afrika, yakni kerangka pembangunan sosial-ekonomi berkelanjutan di benua tersebut. “Seluruh sesi substantif pertama yang akan dipimpin presiden di KTT ada di Agenda 2063,” ucap Sullivan.
Dia menekankan bahwa US-Africa Leaders Summit tidak akan berisi tentang negara lain. Sullivan meyakinkan bahwa KTT tersebut tidak akan mencoba membandingkan dan membedakan. “Konferensi ini akan menjadi tentang apa yang bisa kami tawarkan. Ini akan menjadi proposisi positif tentang AS, kemitraannya dengan Afrika. Kami membawa sumber daya ke meja dalam jumlah signifikan,” katanya.
Sullivan mengungkapkan, saat KTT berlangsung, AS akan memberitahu para pemimpin Afrika yang hadir bahwa Washington mendukung penambahan negara Afrika ke anggota tetap Dewan Keamanan PBB. AS pun bakal mengundang Uni Afrika untuk bergabung dengan kelompok G20.