REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kepala Teknik Tambang PT NAL, Dian Firdaus, mengeklaim perusahaannya telah melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebelum terjadinya ledakan tambang di lubang SD C2 atau lori 2 yang berada di Kecamatan Talawi pada Jumat (9/12/2022) lalu. Dian mengatakan, selain melakukan pengecekan gas, pihaknya juga telah melakukan pengecekan sistem penyangga kayu, sistem transportasi dan ventilasi.
"Kita agak bingung terkait insiden adanya ledakan tambang. Sebelumnya kita telah lakukan monitoring gas oleh kepala lubang pada pagi hari. Hasil pengecekan gas di dalam lubang, oksigen normal sebanyak 20,7 persen, karbondioksida nol, H2S nol, dan CH4 juga nol," kata Dian, di Padang, Selasa (13/12/2022).
Dian menyebut setelah pengecekan sesuai SOP dilakukan, barulah 14 pekerja tambang masuk ke lobang untuk bekerja. Selang sepuluh menit kemudian, terjadi ledakan.
Begitu mengetahui ada ledakan, pihak PT NAL, lanjut Dian, melakukan evakuasi mandiri. Karena di dalam terdapat banyak korban, mereka meminta bantuan ke perusahaan lain yang operasinya tak jauh dari lobang tambang milik PT NAL. Kemudian mereka juga meminta bantuan Basarnas, BPBD, TNI dan Polri untuk evakuasi semua korban.
Semua korban menurut Dian berhasil dievakuasi hari itu juga. Total ada 14 korban. Sebanyak 10 korban meninggal dunia, dan empat lainnya luka-luka. "Seluruh pekerja di sini sudah kita daftarkan ke BPJS Tenaga Kerja. Jadi apabila terjadi insiden seperti ini, sudah santunan yang akan didapatkan oleh ahli waris," tegas Dian.