Kamis 24 Jul 2025 14:04 WIB

Perbedaan antara Terjemah, Tafsir dan Takwil Alquran

Ketiga istilah ini mesti dipahami dalam konteks belajar ilmu Alquran.

ILUSTRASI Alquran.
Foto: Republika.co.id
ILUSTRASI Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa-masa sesudah era tabiin hingga abad-abad sesudahnya, tafsir Alquran berkembang mengikuti irama perkembangan zaman. Disiplin ini juga dinamis memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu generasi.

Tiap-tiap masa dan generasi menghasilkan tafsir-tafsir Alquran yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mereka. Hal itu dengan tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama Islam sendiri.

Baca Juga

Tidak hanya penafsiran dan penakwilan mengenai Alquran yang berkembang mengikuti irama perkembangan masa dan memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu generasi, namun juga upaya penerjemahan Alquran ke dalam berbagai bahasa dunia.

Dalam bukunya yang berjudul Ulumul Qur’an, Prof Dr H Abdul Djalal HA menerangkan, menurut bahasa, terjemah berarti salinan, mengganti, menyalin, dan memindahkan. Sedangkan, menurut istilah, terjemah berarti menyalin atau memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain.

Sementara itu, menurut bahasa, tafsir berarti keterangan atau uraian. Menurut istilah, tafsir berarti ilmu mengenai cara pengucapan lafal-lafal Alquran serta cara mengungkapkan petunjuk, kandungan-kandungan hukum, dan makna-makna yang terkandung di dalamnya. Menurut bahasa, takwil berarti menerangkan atau menjelaskan. Menurut istilah, takwil berarti mengembalikan sesuatu kepada tujuannya, yakni menerangkan apa yang dimaksud.

Tafsir dan takwil, menurut Prof Djalal, berupaya menjelaskan makna setiap kata di dalam Alquran. Sedangkan, terjemah hanya mengalihkan bahasa Alquran yang asalnya berasal dari bahasa Arab ke dalam bahasa non-Arab.

Meskipun secara bahasa pengertian tafsir dan takwil hampir serupa, ungkap Prof Djalal, terdapat empat perbedaan di antara keduanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement