REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Penelitian menemukan bukti awal penggunaan tato pada manusia. Penemuan menunjukkan bahwa wanita Mesir Kuno memakai tato untuk melindungi mereka saat melahirkan.
Studi baru menunjukkan bahwa tato ini mungkin ada sebagai perlindungan selama atau setelah melahirkan. Ilmuwan memeriksa sisa-sisa mumi dua wanita dengan motif tato dari Deir el-Medina, situs yang terletak di tepi barat Sungai Nil, di seberang sungai dari Luxor modern.
Situs ini adalah desa pekerja Mesir kuno yang merupakan rumah bagi para pengrajin yang mengerjakan makam di Lembah Para Raja selama Dinasti ke-18 hingga ke-20 Kerajaan Baru Mesir.
Dilansir dari Metro, melahirkan adalah suatu proses yang sangat berisiko. Ada pemikiran bahwa ibu dan bidan memakaikan tato untuk mendapatkan 'perlindungan' dari Dewi Mesir Hathor. Hathor dikaitkan dengan kesuburan dan pelindung wanita, yang juga dikaitkan dengan ritual persalinan.
Wanita Mesir berjongkok di atas batu bata saat melahirkan. Satu-satunya batu bata kelahiran yang diketahui dari Mesir kuno dihiasi dengan gambar seorang wanita menggendong anaknya diapit oleh gambar Hathor.
"Bukti baru tato pada sisa-sisa manusia dibandingkan dengan tanda seperti tato pada patung perempuan menunjukkan bahwa tanda-tanda ini berhubungan dengan bidang persalinan dan kesuburan secara lebih luas," kata penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Egyptian Archaeology.
Studi ini ditulis oleh Anne Austin, University of Missouri-St. Louis dan Marie-Lys Arnette, Universitas Johns Hopkins. Studi menunjukkan bahwa motif ini tidak dikenakan oleh semua wanita.
Tato ini hanya digunakan oleh mereka yang akan terlibat dalam proses persalinan seperti bidan atau wanita yang mengikuti ritual yang berkaitan dengan persalinan. Hipotesis didukung oleh fakta bahwa tato sebelumnya yang ditemukan di Deir el-Medina terkait dengan Hathor.