REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu dari tiga fokus utama program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN. Erick menilai keberpihakan terhadap UMKM harus menjadi prioritas bagi seluruh BUMN.
"Kalau kita ingat kembali, dalam setiap fase krisis yang kita lalui, UMKM selalu menjadi pelindung bagi perekonomian kita," ujar Erick menjawab pertanyaan tertulis media, Rabu (14/12).
Namun, Erick sampaikan krisis pandemi covid benar-benar berbeda dan memberikan pukulan telak bagi para pelaku UMKM. Kebijakan pembatasan aktivitas sosial membuat ruang gerak UMKM terhadap, bahkan tak sedikit yang guling tikar.
"Jika pada krisis-krisis sebelumnya, UMKM hadir menyelamatkan ekonomi kita, sekarang waktunya bagi kita untuk bersama-sama menyelamatkan UMKM dari keterpurukan, kita atasi bersama," ucapnya.
Erick menyebut BUMN mempunyai tanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan dan meningkatkan pertumbuhan UMKM. Oleh karenanya, sejak awal pandemi, BUMN aktif dalam membantu UMKM, dan memberikan fokus khusus untuk mendongkrak kualitas UMKM.
Tak hanya itu, Erick pun telah mengeluarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-6/MBU/09/2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN dan Nomor PER-05/MBU/04/2021 tentang Program TJSL BUMN. Dalam aturan terbaru, program TJSL BUMN hanya fokus pada tiga sektor: UMKM, pendidikan, dan lingkungan hidup.
Erick berharap fokus ini dapat membuat program TJSL lebih terarah dan tidak lagis secara sporadis. Dengan begitu, dampak yang ditimbulkan akan jauh lebih terasa bagi masyarakat, terutama para pelaku UMKM.
"UMKM kita memang banyak tapi yang mendapat akses ke perbankan dan pendampingan tentu masih menjadi perhatian bersama. Usaha kita harus mampu membuat UMKM naik kelas. Kalau BUMN-nya sehat, UMKM-nya berkualitas, misi Indonesia jadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar dapat tercapai," kata Erick menambahkan.