REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah pakaian tradisional Arab yang diberikan kepada Lionel Messi pada saat kemenangan Piala Dunia 2022 menimbulkan pro dan kontra. Bahkan di media Inggris, jubah tersebut banyak mendapatkan kecaman.
Jubah hitam atau disebut juga bisht, merupakan jubah yang terbuat dari bahan ringan dengan hiasan yang terkadang terbuat dari emas asli. Jubah ini sering dipakai oleh pejabat tinggi dan individu Arab berstatus tinggi atau pada acara-acara khusus.
Dengan memberikan bisht kepada Messi artinya Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al Thani telah memberikan penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas prestasi sepak bola yang diraih Argentina.
"Itu adalah pakaian untuk acara resmi dan dikenakan untuk perayaan dan ini adalah perayaan untuk Messi," kata Sekretaris Jenderal panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar Hassan al-Thawadi, dilansir dari The New Arab, Selasa (21/12/2022).
Namun, outlet media Inggris dan pakar olahraga dengan cepat mengejek pakaian tersebut, menuduh al-Thani tidak menghormati Messi karena menutupi seragam Argentinanya. Telegraph menganggap gerakan itu sebagai tindakan aneh yang merusak momen terbesar dalam sejarah Piala Dunia.
“Tampaknya memalukan karena mereka menutupi Messi dan kaus Argentinanya," kata komentator BBC Gary Lineker selama siaran langsung upacara tersebut, ketika anggota lain dari panelnya bertanya "mengapa", dengan menyatakan "tidak ada alasan untuk melakukannya itu".
Post-match #WorldCup entertainment: watching British journos delete their racist hot-takes about an item of honorific clothing that is the origin of western graduation gowns because Arabs wear it #bisht #messi pic.twitter.com/uStVphzF7u
— Mehreen Khan (@MehreenKhn) December 19, 2022