Rabu 21 Dec 2022 14:49 WIB

Balita Diduga Tertembak Peluru Nyasar, Bupati Sleman Belum Mau Berkomentar

Bupati masih menunggu laporan kepolisian dan rumah sakit.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Karta Raharja Ucu
Peluru nyasar. Seorang balita di Ngaglik berumur 4 tahun mengalami luka di kepala saat tengah bermain. Diduga anak tersebut terkena peluru nyasar.
Peluru nyasar. Seorang balita di Ngaglik berumur 4 tahun mengalami luka di kepala saat tengah bermain. Diduga anak tersebut terkena peluru nyasar.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, belum mau mengomentari kabar seorang balita tertembak peluru nyasar di Sleman, Ahad (21/12/2022). Kustini mengalu masih menunggu laporan terkini dari kepolisian terkait kebenaran peristwa tersebut.

"Peluru itu belum tahu dari mana nggak tau, saya belum bisa menjawab saya baru baca dari koran, belum ada laporan Polres," kata Kustini di Sleman, Rabu (21/12/2022).

Kustini mengaku belum mendapat laporan terbaru dari rumah sakit terkait dugaan peristiwa tersebut. Ia baru membaca laporan tersebut dari media massa.

"Memang saya membaca katanya ada itu. Terus terang saya itu belum ada laporan, saya baca dari koran jadi saya belum bisa menjawab, nanti tak lihat dulu, itu peluru sungguhan atau tidak," ujarnya.

Karena itu Kustini juga belum bisa memastikan apakah ia akan mengunjungi balita tersebut atau tidak. Sebab, Kustini masih ingin memastikan terkait informasi peristiwa tersebut.

"Saya berharap anak kabupaten layak anak, semua ortu yang mempunyai anak harus diperhatikan anaknya main di mana, di mana. Harapan saya kejadian kalau misalnya iya (benar terkena peluru nyasar) itu jangan sampai terulang kembali," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan balita di Ngaglik berumur 4 tahun mengalami luka di kepala saat tengah bermain. Diduga anak tersebut terkena peluru nyasar. Hal tersebut terjadi bersamaan saat kepolisian tengah menangani keonaran warga yang terjadi di Jalan Panggungsari, Ngaglik, Sleman, Ahad (21/12/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement