Jumat 23 Dec 2022 23:26 WIB

Sejumlah Makanan Ini Bisa Menjaga Kesehatan Hati

Pola makan dianggap memainkan peranan besar dalam menjaga kesehatan hati.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Pola makan dianggap memainkan peranan besar dalam menjaga kesehatan hati.
Foto: Health
Pola makan dianggap memainkan peranan besar dalam menjaga kesehatan hati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hati merupakan organ tubuh yang memiliki tugas melakukan 'detoks'. Universitas Johns Hopkins menyebutkan, tugas utama organ hati, termasuk membuang produk limbah, mengendalikan respons kekebalan, dan mengelola gula darah. Studi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pola makan memainkan faktor besar dalam kesehatan hati.

“Mendukung fungsi hati melalui nutrisi yang baik sangatlah penting dan perlu,” kata juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Melissa Prest dilansir Readers Digest, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga

Selama bertahun-tahun, dokter merekomendasikan diet Mediterania karena pengaruhnya terhadap kesehatan jantung. Para ahli mengatakan, diet Mediterania juga merupakan program bagus untuk diadopsi mendukung kesehatan hati. 

“Diet yang tinggi makanan kaya antioksidan, seperti diet Mediterania, membantu menurunkan peradangan yang mungkin terjadi pada penyakit hati,” ujar Prest.

Menurut Prest, beberapa pilihan buah terbaik untuk melindungi hati, termasuk buah beri, anggur, dan cranberry. Kemudian, juga disarankan mengonsumsi sayuran hijau ke dalam makanan untuk mendukung kesehatan hati.

“Sayuran hijau tinggi vitamin K, yang dibutuhkan hati untuk membentuk gumpalan darah. Sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, kol, dan sawi) mengandung antioksidan yang melindungi hati dan menenangkan peradangan,” kata Perst.

Perst merekomendasikan minyak zaitun (secukupnya) sebagai cara membantu mencegah penyakit hati berlemak karena dapat meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik), kaya vitamin E, dan antioksidan. Makan cukup serat juga merupakan kunci kesehatan hati.

“Makanan kaya serat, seperti oatmeal, membantu tubuh buang air besar secara teratur dan meningkatkan kesehatan usus. Ini penting karena konstipasi tidak memungkinkan tubuh membuang racun, menyebabkannya menumpuk, dan dapat menjadi perhatian bagi orang dengan penyakit hati kronis,” ujar Perst.

Associate Director Transplantasi Organ Padat dan Kepala Seksi Hepatologi di Rush University Medical Center, Nancy Reau mengatakan, hati paling suka dengan makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein. Cara terbaik untuk membantu perbaikan hati adalah tidak memintanya bekerja keras dari yang seharusnya, dan perkaya diet dengan makanan anti-inflamasi dan antioksidan tinggi.

Makan cukup protein juga penting untuk hati. Perst merekomendasikan protein tanpa lemak, seperti unggas dan ikan, serta protein nabati seperti lentil, kacang polong, kacang-kacangan, dan tahu.

“Daging tanpa lemak seperti ayam dan kalkun menyehatkan hati, seperti halnya ikan. Meskipun diet tinggi protein lebih disukai, menghindari lemak jenuh selalu merupakan ide bagus untuk mengurangi risiko kanker dan penyakit kardiovaskular,” kata Reau.

Untuk menjaga kinerja hati secara optimal, maka tidak cukup hanya makan makanan sehat. The Liver Foundation mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak, gula dan garam, serta menghindari gorengan, termasuk makanan cepat saji.

Perst juga merekomendasikan untuk menghindari merokok. “Merokok merusak sel-sel hati, dan jangan mencampur alkohol dengan obat-obatan, karena kombinasi ini dapat merusak hati,” ujar Perst.

Untuk mencegah penyakit hati berlemak non-alkohol, Perst merekomendasikan menjaga berat badan yang sehat dengan menggerakkan tubuh setidaknya selama 30 menit sehari dan memilih pola makan padat nutrisi dengan biji-bijian kaya serat, buah-buahan dan sayuran, serta protein tanpa lemak. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement