REPUBLIKA.CO.ID,TUAPEJAT -- Nicholas Lukman adalah salah seorang warga Desa Goiso'oinan di Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Ia adalah mualaf yang menjadi pengurus masjid di desanya tersebut.
Setiap Jumat, Lukman tidak hanya harus memastikan dai yang siap menjadi khotib. Namun juga harus menelepon satu-persatu masyarakat Muslim di desanya itu untuk hadir menunaikan shalat Jumat.
Meski warga berkumpul, seringkali shalat Jumat tidak terlaksana, karena tidak ada dai yang datang khutbah. "Nah, untung ada dai tangguh BMH dari Hidayatullah. Dulu, sebelum ada dai BMH yang rutin terjadwal sebagai khatib, shalat Jumat di sini kerap tidak terlaksana," kata Lukman, melalui rilis, Jumat (23/12/2022).
Jumlah Muslim di Desa Goiso'oinan tidak banyak. Hanya 41 kepala keluarga saja. "Itupun sebagian besarnya boleh dikata masih berstatus mualaf yang masih sangat membutuhkan bimbingan dan penguatan," imbuh Lukman.
Namun seiring berjalannya waktu, dakwah di Desa Goiso'oinan itu tetap aktif berlangsung. Bahkan dalam dua tahun terakhir, dai-dai tangguh BMH di Pulau Sipora telah rutin membina dan mengajar ngaji untuk anak-anak.
Saat ini terdapat 28 orang anak yang telah rutin dibina. "Alhamdulillah, mereka sudah mulai bisa mengaji," ungkap Ustadz Desmar dan Ustadz Difal yang bertugas membina di sana.
"Semoga mereka terus bersemangat belajar Islam dengan baik. Kelak Islam di sini memberikan cahaya keindahan bagi semua," tutup Ustadz Difal yang merupakan jebolan STIE Hidayatullah Depok itu berdoa.