Ahad 25 Dec 2022 18:39 WIB

Kementan Jamin Stok Cabai di PIKJ Aman Jelang Nataru

Stok cabai di PIJK berasal dari Lombok, Sulsel dan Magelang

Pedagang memilah cabai yang akan dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/8/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,61 persen mtm, dimana penyumbang utama inflasi disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah, bawang merah, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pedagang memilah cabai yang akan dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/8/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,61 persen mtm, dimana penyumbang utama inflasi disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah, bawang merah, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menerjunkan Tim Pemantauan ke Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) untuk mengecek kondisi stok dan harga aneka cabai. Per hari Sabtu (24/12), stok dan harga aneka cabai di PIKJ terpantau aman dan stabil. 

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengungkapkan bahwa di tempat terpisah menyatakan bahwa ketersediaan cabai dan bawang merah menjelang Nataru masih aman dan terkendali, baik di wilayah Jawa maupun di Luar Jawa. Ketersediaan ini dijamin oleh Kementerian Pertanian.

"Pemantauan dan pengamanan ketersediaan cabai dan bawang merah ini dilakukan rutin oleh Ditjen Hortikultura, khususnya mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Natal. Dari hasil laporan Tim Pemantauan, pasokan aneka cabai dari wilayah sentra produksi ke Pasar Induk Kramat Jati aman dan terkendali," ungkap Prihasto.

Prihasto menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan champion cabai di berbagai daerah sentra, pasokan ke PIKJ dari Lombok Timur mencapai 4-5 ton per hari, Sulawesi Selatan sekitar 2 ton per hari, dan Magelang mencapai 4 ton per hari. 

Manager Unit Pasar Besar PIKJ, Mardiyanto menyatakan pasokan aneka cabai ke PIKJ masih lancar. Tercatat per 24 Desember 2022, pasokan cabai merah keriting (CMK) mencapai 41 ton, cabai rawit merah (CRM) 30 ton, cabai merah besar (CMB) 19 ton, dan cabai rawit hijau (CRH) 12 ton.

"Pasokan dari lokasi sentra produksi ke PIKJ menjelang Nataru ini lancar. Harga juga tidak ada pergolakan. Aman," tutur Mardiyanto.

Salah satu pedagang aneka cabai di PIKJ, Guntur mengungkapkan bahwa pasokan CMK dan CRM untuk kiosnya tidak mengalami perubahan, sehingga tidak ada peningkatan yang signifikan untuk harga jualnya.

"Cabai rawit merah dan cabai merah keriting dari daerah pemasok masih aman. Setiap hari, kurang lebih masuk ke kios saya total 4 ton. Untuk Nataru ini, saya yakin aman apalagi terdukung pasokan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah," ujar Guntur.

Guntur melanjutkan, untuk hari ini (24/12), CRM grade 2 di kiosnya dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram dan CRM grade 1 dengan kualitas terbaik dijual dengan harga Rp 41.000 per kilogram. Sementara itu, untuk CMK dijual dengan harga Rp 23.000 per kilogram.

"Tiga hari terakhir memang harga naik sedikit. Tapi tidak drastis. Jadi, masih aman dan bisa diterima oleh pembeli," tegasnya.

Dari sisi pembeli, harga aneka cabai menjelang Nataru kali ini juga dianggap tidak masalah.

"Saya ke sini beli cabai rawit merah. Untuk pribadi saja. Harganya normal saja, tidak ada masalah," tutup Dian, salah seorang pembeli cabai di PIKJ.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement