REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setiap kendaraan yang menggunakan ruang bakar pada mesinnya membutuhkan busi yang memberikan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang terkompresi di ruang bakar. Percikan api itu dihasilkan dari tegangan listrik yang disalurkan oleh koil ke busi.
Ledakan yang terjadi di ruang bakar akan menghasilkan daya yang akan menggerakan kendaraan. Semakin sempurna pembakaran, akan meningkatkan performa kendaraaan saat melaju. Karena itu, diperlukan busi yang sesuai ukuran kendaraan dan kondisi prima agar menghasilkan kinerja maksimal.
Pemilihan busi yang sesuai sebenarnya bisa dilakukan melalui buku manual yang diberikan ke konsumen setiap melakukan pembelian kendaraan bermotor. " Cara lain bisa melalui website pabrikan produk kendaraan," kata Diko Oktaviano sebagai Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Senin (26/12/2022).
Pabrikan busi seperti NGK terus menghadirkan inovasi di setiap lini produknya. Dalam hal inovasi, setidaknya ada 3 aspek yang membedakan Busi NGK dengan merek lainnya. Yaitu fitur, logam Mulia dan proses manufaktur. Beberapa fitur yang menjadi pembeda antara lain bentuk Ground Electrode, Center Electrode dan pemilihan material Logam Mulia pada tiap produk.
Pada model Ground Electrode, busi NGK memiliki beragam jenis pada seri Precious Metalnya seperti Trapezoid, Tapered, D-Shape dan beragam tipe Ground Electrode lainnya pada model-model khusus di busi Racing Competition dan Laser Series. Sementara itu, pada Center Electrode, digunakan beragam material logam mulia untuk meningkatkan performa dan usia pakai busi.
Dibandingkan kompetitor, dalam penggunaan logam mulia, beberapa varian busi dengan spesifikasi tertinggi seperti Laser Iridium menggunakan teknologi Logam Mulia Ganda pada Ground Electrode dan Center Electrode-nya. Pada busi MotoDX digunakan kombinasi logam mulia Iridium dan Ruthenium pada Center Electrodenya yang dilengkapi dengan bentuk Ground Elektroda “D Shape” sehingga mampu menyempurnakan pembakaran.
Pada proses manufaktur, Busi NGK menggunakan serbuk khusus (Sealing Powder) yang berfungsi sebagai penguat struktur bentuk busi serta menahan kebocoran gas yang muncul dari ruang bakar. Tak hanya itu, fitur lain yang digunakan pada busi NGK adalah variasi material bahan terutama logam mulia yang mampu menghantarkan listrik dengan baik serta memperpanjang usia pakai busi.
Beberapa material logam mulia yang pernah dipakai oleh Busi NGK adalah Platinum, Iridium serta Ruthenium. Pihaknya tidak memilih material AG (Argentum/Silver), karena material tersebut mempunyai titik leleh yang rendah hingga membuat umur pakai busi menjadi lebih cepat habis meskipun memiliki daya hantar listrik yang baik.