Rabu 28 Dec 2022 06:25 WIB

Pejabat Qatar Kecam Barat karena Komentari Sinis Messi Kenakan Jubah Bisht

Beragam respons negatif itu dinilai sebagai kesombongan Barat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Lionel Messi dari Argentina (Tengah) menerima jubah tradisional Arab Bisht dari Tamim bin Hamad Al Thani (Kiri), Emir Qatar, saat Presiden FIFA Gianni Infantino (Kanan) melihat setelah Final Piala Dunia FIFA 2022 antara Argentina dan Prancis di stadion Lusail, Lusail, Qatar, Ahad, 18 Desember 2022. Pejabat Qatar Kecam Barat karena Komentari Sinis Messi Kenakan Jubah Bisht
Foto: EPA-EFE/Tolga Bozoglu
Lionel Messi dari Argentina (Tengah) menerima jubah tradisional Arab Bisht dari Tamim bin Hamad Al Thani (Kiri), Emir Qatar, saat Presiden FIFA Gianni Infantino (Kanan) melihat setelah Final Piala Dunia FIFA 2022 antara Argentina dan Prancis di stadion Lusail, Lusail, Qatar, Ahad, 18 Desember 2022. Pejabat Qatar Kecam Barat karena Komentari Sinis Messi Kenakan Jubah Bisht

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pejabat Qatar mengecam 'kegilaan' Barat yang mengomentari sinis Lionel Messi yang mengenakan pakaian tradisional Arab saat mengangkat trofi Piala Dunia 2022. Beragam respons negatif itu dinilai sebagai kesombongan Barat yang ditunjukkan.

Dilansir dari The New Arab, Senin (26/12/2022), Asisten Menteri Luar Negeri Qatar Lolwah Alkhater mengutuk tanggapan Eropa yang dinilainya sombong terhadap Messi yang mengenakan jubah bisht di putaran final turnamen awal bulan ini.

Baca Juga

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menghadiahkan bisht yang juga dikenakan Kerajaan pada saat itu. Bisht melambangkan penghargaan dan penghormatan atas prestasi olahraga Messi.

"Mendandani Messi dengan Bisht membuat banyak supremasi Eropa-sentris menjadi gila. Keadaan hiruk-pikuk telah mencengkeram banyak profesional media Eropa, saat mereka mempraktikkan kompleks arogan mereka atas budaya dunia," kata AlKhater di Twitter.

"Ironisnya, orang Eropa sendiri mempraktikkan ritual ini di semua upacara kelulusan, dan itu adalah tradisi Arab yang dimulai di Universitas Al-Qarawiyyin, yang didirikan oleh Fatima Al-Fihri pada 859," tambahnya.

Banyak aktivis juga menyebut pelaporan Eropa yang 'rasis' dan bodoh' seputar acara tersebut. Beberapa orang menuduh pemimpin Qatar itu tidak menghormati Messi dengan menutupi seragam Argentinanya. Media Telegraph mencap gerakan itu sebagai 'tindakan aneh yang merusak momen terbesar dalam sejarah Piala Dunia'.

Pada liputan BBC, komentator Gary Lineker mengatakan selama siaran langsung upacara bahwa 'tampaknya memalukan cara mereka menutupi Messi dengan kaus Argentinanya'.

Penulis ESPN Mark Ogden juga menulis dalam tweet yang sekarang sudah dihapus: "emua foto dirusak oleh seseorang yang membuatnya memakai jubah yang sepertinya akan potong rambut".

Namun, para penggemar berkomentar Messi tampak senang mengenakan bisht tersebut, karena video yang diposting ke media sosial juga menunjukkan para penggemar Argentina membeli pakaian tersebut di pasar Qatar. Bisht adalah jubah yang terbuat dari bahan ringan dengan hiasan terkadang terbuat dari emas asli, dan sering dipakai oleh pejabat tinggi dan individu berstatus tinggi atau pada acara-acara khusus. 

Baca juga : Messi Baru akan Kembali Bergabung ke PSG Awal Januari 2023

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement