REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Twitter Elon Musk mengatakan pengguna Twitter akan dapat mematikan jumlah tampilan tweet. Hal itu dia sampaikan beberapa hari setelah platform memperkenalkan fitur tersebut.
Namun, belum ada sebulan fitur baru diluncurkan, sejumlah pengguna mengeluhkan tampilan fitur baru yang dinilai berantakan. Musk mengatakan Twitter berencana merapikan estetika dan menambahkan pengaturan untuk mematikan jumlah tampilan tweet.
Awalnya Musk mengumumkan telah meluncurkan fitur baru pada 22 Desember. Mirip dengan penghitungan yang sudah ada untuk video, jumlah tampilan baru menampilkan berapa kali sebuah tweet dilihat bersama dengan jumlah suka, komentar, dan retweet.
Beberapa pengguna Twitter telah mengeluh tentang fitur baru tersebut, salah satunya menggambarkannya sebagai tidak berguna dan mengganggu. “Adakah orang lain yang tidak menyukai desain Twitter baru? Ini terlalu berantakan,” kata @LayahHeilpern.
Dikutip Business Insider, Rabu (28/12/2022), fitur itu awalnya mendapat dukungan dari salah satu pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey. Pada awal Desember, Dorsey menyebut fitur yang direncanakan itu sebagai metrik yang jauh lebih baik.
Musk telah mengawasi pengenalan beberapa fitur Twitter baru sejak dia membeli platform tersebut pada akhir Oktober, termasuk model langganan berbayar Twitter yang baru. Peluncuran fitur tidak selalu berjalan lancar.
Twitter Blue mengalami hambatan pada bulan November ketika platform tersebut dibanjiri oleh pengguna yang menyamar sebagai tokoh dan merek publik segera setelah diluncurkan. Perusahaan terpaksa menghentikan layanan berlangganan dan mencari cara lain untuk menandai akun resmi.