Jumat 30 Dec 2022 19:52 WIB

Cara Hindari Microsleep Saat Mengemudi Jarak Jauh

microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat mengemudi

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mengemudi mobil/ilustrasi. Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk, umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan
Foto: firehow.com
Mengemudi mobil/ilustrasi. Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk, umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa liburan panjang, banyak masyarakat yang akan berkendara dengan jarak yang cukup jauh dan memakan waktu yang lama. Agar perjalanan bisa dilakukan dengan aman dan nyaman, maka pengendara perlu memperhatikan sejumlah hal.

Head of PR, Marcomm & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto mengatakan, salah satu hal yang perlu diwaspadai saat berkendara jarak jauh adalah microsleep.

"Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk, umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan," kata Iwan dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Jumat (30/12/2022).

Untuk mengindar microsleep, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, sebelum berkendara, pastikan sudah beristirahat atau tidur yang cukup. Oleh karena itu, pastikan beristirahat atau tidur selama 7 hingga 9 jam dan tidak berkendara mendekati atau saat waktu untuk tidur.

"Kedua, saat sudah berkendara, pengemudi disarankan untuk mendengarkan musik agar tetap terjaga. Musik dapat membangun mood pendengarnya. Saat berkendara, musik dapat menjadi teman perjalanan agar tetap terjaga," ucapnya.

Selain untuk mengusir rasa penat atau pun rasa kantuk selama perjalanan juga untuk menghilangkan rasa sepi di dalam kabin. Namun perlu diingat, mendengarkan musik dengan volume berlebihan dapat menganggu konsentrasi, sehingga pastikan volume musik dalam keadaan cukup untuk membantu menghilangkan rasa kantuk.

Langkah berikutnya adalah segera menepi dan beristirahat sejenak apabila mengantuk. Artinya, jika rasa lelah dan kantuk sudah mulai dirasakan atau tidak tertahankan, beristirahatlah di rest area terdekat selama beberapa waktu dan beristirahat sejenak.

Dalam momen ini juga dapat dimanfaatkan untuk tidur secukupnya sebelum melanjutkan perjalanan atau melakukan peregangan otot agar otot hingga saraf yang lelah dan kaku akibat berkendara terlalu lama dapat kembali segar seperti semula.

“Microsleep sulit untuk diidentifikasi sendiri karena terkadang kita menyadari tubuh sedang lelah namun menolak untuk berhenti sejenak karena ketakutan membuang waktu atau tidak sampai ke tempat tujuan secepat mungkin. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan perjalanan agar perjalanan sesuai dengan jadwal dengan menyelipkan istirahat sejenak di rest area," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement