Jumat 30 Dec 2022 20:39 WIB

Jumlah Peziarah Makam Gus Dur di Jombang Naik Drastis

Jumlah peziarah makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur naik drastis.

Peziarah berdoa di depan makam Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di komplek Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jalan Irian Jaya, Kecamatan Ciwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Jumlah peziarah makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur naik drastis.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Peziarah berdoa di depan makam Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di komplek Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jalan Irian Jaya, Kecamatan Ciwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Jumlah peziarah makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur naik drastis.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Jumlah peziarah di makam mantan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid di Komplek Makam Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 ini naik drastis.

Pengurus Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Teuku Azwani mengatakan sejak pekan pertama di bulan Desember 2022, jumlah kunjungan di Komplek Makam Gus Dur (sapaan akrab KH Abdurrahman Wahid) meningkat hingga lebih dari 50 persen.

Baca Juga

"Jika hari biasa sekitar 3.000 hingga 5.000 orang peziarah, saat ini jumlah kunjungan sudah belasan ribu. Ini saat libur pekan pertama di Desember sudah terlihat lebih banyak jumlah kunjungannya," katanya di Jombang, Jumat (30/12/2022).

Azwani mengatakan, peningkatan kunjungan peziarah ini rutin terjadi setiap memasuki momen liburan. Pengunjung datang dari segala pelosok negeri ini dan ziarah ke makam.

Di lokasi makam yang berada di area Pesantren Tebuireng, Jombang ini, selain makam Gus Dur, juga ada makam kakeknya, pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama sekaligus pendiri pesantren yakni K.H. Hasyim Asy'ari, kemudian ayah Gus Dur yakni K.H. Wahid Hasyim, kemudian ada juga adiknya, K.H. Sholahudin Wahid dan sejumlah keluarga lainnya.

Ia juga menambahkan, selama libur akhir tahun ini, pihak pesantren juga tetap mengimbau pengunjung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan karena saat ini masih pandemi Covid-19.

Pengunjung diimbau tidak terlalu lama di area makam, sehingga setelah selesai doa, bisa langsung bergeser dan diisi oleh pengunjung lainnya.

Atik, peziarah asal Surabaya mengatakan ia berziarah dengan rekan-rekannya yang lain. Dengan rombongan dua bus, seluruhnya ziarah wali-wali Allah di Jawa Timur. Ia mendoakan seluruh yang telah wafat dan berharap berkah dari ikut ziarah dengan rombongan tersebut

"Tentunya senang bisa ikut ziarah dengan rombongan. Ada dua bus rombongannya. Kami ziarah sekaligus doa di akhir tahun di makam makam waliyullah," ujar dia.

Lokasi makam Gus Dur menjadi salah satu tujuan ziarah religi yang biasa dilakukan warga. Tidak hanya berasal dari Jawa Timur, sejumlah peziarah juga datang dari luar pulau.

Selain ke makam, pengunjung juga bisa berkunjung ke Museum Islam Nasional Hasyim Asy'ari atau yang disebut Museum Islam Nusantara yang juga berada di area pesantren.

Museum ini merupakan museum agama Islam yang diresmikan pada tanggal 19 Desember 2018 dan bertempat di Desa Kwaron, Cukir, Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Di dalamnya, terdapat berbagai macam pengetahuan tentang Islam Nusantara.

Areal makam di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, juga memberikan kontribusi cukup signifikan bagi Pemerintah Kabupaten Jombang, sebab untuk parkir masuk PAD. Pemkab memang mengelola untuk parkir di kawasan wisata religi tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement