REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat pecah rekor dengan penyerapan APBD 2022 mencapai 96 persen. Penyerapan anggaran hampir 100 persen ini sebelumnya belum pernah dicapai.
Namun, menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, pada rencana kerja Pemprov Jabar di 2023 relatif tidak akan ada program baru. Kerja yang akan dilakukan, sifatnya hanya menguatkan program yang sudah berjalan baik, dan memperbaiki program yang kurang.
"Sisa masa jabatan saya (bersama Pak Uu) tidak ada program baru, yang ada adalah menyempurnakan saja," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Rapim di Gedung Sate Bandung, Senin petang (2/1/2023).
Rapim di hari pertama 2023 dihadiri pimpinan daerah dan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jabar. Emil mencontohkan, program Petani Milenial yang masih kurang di beberapa lini akan diperbaiki. Begitu pun program lain seperti OPOP, Desa Digital, dan program lain.
Masa jabatan Gubernur Ridwan Kamil bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum akan habis per 5 September 2023 atau kurang lebih tinggal delapan bulan lagi.
Emil sendiri mengapresiasi perangkat daerah atas kedisiplinan dalam merencanakan program kerja serta komitmen untuk merealisasikan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
"Penyerapan anggaran tahun 2022 pecah rekor di 96 persen, ini menandakan Pemdaprov Jabar sangat disiplin dan akurat dalam merencanakan," katanya.
Tercatat selama empat tahun memimpin Jabar sebagai pemda, maupun provinsi telah memperoleh 451 penghargaan baik tingkat nasional, maupun internasional.
Menurut Emil, seluruh perangkat daerah mesti bangga karena artinya ada 451 perubahan ke arah yang lebih baik. Puncak pencapaian sejauh ini adalah kehadiran Masjid Raya Al Jabbar di Gebebage, Kota Bandung, yang mana akhirnya Provinsi Jabar memiliki masjid raya sendiri.