REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gempa bumi tektonik magnitudo 4,9 terjadi di wilayah Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, sekitar pukul 06.55 Wib, Selasa (3/1/2022). Meski gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami, tapi getarannya dapat dirasakan warga Sukabumi, Bandung, dan Cianjur.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu mengatakan hasil analisa menunjukkan, gempa bumi magnitudo 4,9 berlokasi di laut dengan jarak 83 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran. Dengan kedalaman 29 kilometer.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia," ujarnya melalui keterangan resmi.
Dia menuturkan, gempa bumi dirasakan di
wilayah Garut, Pangalengan, Bungbulang, Pameungpeuk, Sindangbarang, dan Cidaun. Getaran akibat gempa dirasakan di dalam rumah seperti terdapat truk yang melintas.
Sedangkan di wilayah Pangandaran, Tasikmalaya, Cisompet, dan Kota Banjar getaran akibat gempa dirasakan beberapa orang yaitu benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran dirasakan di dalam rumah dan terasa getaran terdapat truk yang melintas.
Sementara itu di Sukabumi, Cianjur dan Kabupaten Bandung getaran dirasakan oleh beberapa orang yaitu benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa bumi.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," katanya.
Teguh melanjutkan hingga pukul 07.20 Wib tidak didapati aktivitas gempa susulan. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar.