Kamis 05 Jan 2023 04:55 WIB

Tiga Hal yang Harus Dikatakan Saat Mengunjungi Makam Nabi Muhammad

Seseorang harus mengirim salam kepada Nabi SAW dan kedua sahabatnya dengan sopan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung berziarah di depan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Khattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Tiga Hal yang Harus Dikatakan Saat Mengunjungi Makam Nabi Muhammad
Foto: Antara/Aji Styawan
Pengunjung berziarah di depan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Khattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Tiga Hal yang Harus Dikatakan Saat Mengunjungi Makam Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengunjungi Madinah sering kali membawa kedamaian dan berkah di hati umat Muslim. Salah satu tempat terpenting untuk dikunjungi di sana adalah Masjid Nabawi, di mana terdapat makam Nabi Muhammad.

Selama berada di lokasi tersebut, sangat dianjurkan bagi peziarah yang mengunjungi Madinah untuk berdoa di masjid Nabi sekaligus mengunjungi makamnya dan mengirim salam kepadanya.

Baca Juga

Dalam Manaasik al-Hajj wa'l-'Umrah, Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan setelah (peziarah) berdoa setibanya di Masjid Nabawi sebanyak yang Allah kehendaki dia harus berdoa, dia harus pergi dan mengirim salam kepada Nabi Muhammad SAW dan dua sahabat, yaitu Abu Bakar dan 'Umar.

Dilansir di About Islam, Rabu (4/1/2023), setidaknya ada tiga hal yang wajib dilakukan saat seorang Muslim mengunjungi makam Rasulullah SAW.

1. Dia harus berdiri di depan makam Nabi Muhammad dan berkata, “Al-salaamu 'alayka ayyuha'l-Nabiyyu wa rahmat-Allaahi wa barakaatuhu." (Salam bagimu, ya Nabi, dan rahmat dan berkah Allah)

Jika ingin menambahkan sesuatu yang lebih pantas, hal ini tidak menjadi masalah. Seorang peziarah bisa menambahkan seperti:

“Al-salaamu ‘alayka ya khaleel-Allaah wa ameenahu ‘ala waheehi wa kheeratahu min khalqihi, ash-hadu annaka qad ballaghta al-risaalah wa addayta al-amaanah wa nasahta al-ummah wa jaahadta fi Allaahi haqqa jihaadihi.”

(Salam bagimu wahai sahabat Allah, orang yang Dia titipkan wahyu-Nya dan orang yang Dia pilih dari antara ciptaan-Nya. Aku bersaksi bahwa kamu menyampaikan risalah, menunaikan amanah, ikhlas menasehati umat dan berjuang dengan sekuat tenaga demi Allah).

Tetapi jika membatasi hanya pada salam pertama, hal itu juga disebut sudah bagus. Ibnu Umar biasa berkata: “Al-salaamu ‘alayka ya Rasool-Allah, al-salaam ‘alayka ya Aba Bakr, al-salaamu ‘alayka ya abati (Wahai ayahku)", lalu dia pergi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement