Rabu 04 Jan 2023 19:02 WIB

Sempat Mahal, Badan Pangan Klaim Harga Cabai Mulai Turun

Harga komoditas cabai mulai berangsur turun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang melayani pembeli di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta, Senin (19/12/2022). Badan Pangan Nasional (NFA) menyampaikan tren harga komoditas cabai mulai berangsur turun setelah sempat mengalami kenaikan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang melayani pembeli di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta, Senin (19/12/2022). Badan Pangan Nasional (NFA) menyampaikan tren harga komoditas cabai mulai berangsur turun setelah sempat mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (NFA) menyampaikan tren harga komoditas cabai mulai berangsur turun setelah sempat mengalami kenaikan. Pemerintah memastikan terus menjaga stabilitas harga pangan pokok di awal tahun ini.

“Untuk awal tahun ini secara umum ketersediaan dan harga pangan relatif stabil, beberapa komoditas mengalami penurunan harga seperti seperti telur. Komoditas cabai rawit merah, cabai merah keriting, sempat mengalami kenaikan namun telah berangsur turun,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (4/1/2023).

Baca Juga

Berdasarkan data Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI), harga cabai per 2 Januari di tingkat produsen berangsur mengalami penurunan dibanding 1 Januari lalu.

Harga cabai rawit merah rata-rata mengalami penurunan sekitar Rp 13 ribu hingga Rp 17 ribu per kg. Untuk cabai rawit merah varian Ori 212 sebelumnya Rp 62 ribu per kg turun menjadi Rp 45 ribu per kg, Asmoro 043 sebelumnya Rp 60 ribu per kg turun menjadi Rp 43 ribu per kg.

Kemudian, jenis Lokal Kediri sebelumnya Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 43 ribu per kg, Bhaskara sebelumnya Rp 48 ribu per kg turun menjadi Rp 35 ribu per kg, Dewata sebelumnya Rp 48 ribu per kg turun menjadi Rp 35 ribu per kg, dan Manu/prentul sebelumnya Rp 54 ribu per kg turun menjadi Rp 38 ribu per kg.

Sementara itu, cabai rawit merah keriting turun dari sebelumnya Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. Sedangkan untuk cabai merah besar harga stabil Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.

Arief, mengatakan, untuk komoditas cabai berangsur turun setelah sebelumnya di akhir Desember hingga 1 Januari terpantau naik. Ia mengatakan, kenaikan tersebut akibat dari kenaikan harga di tingkat produsen yang disebabkan tingginya intensitas hujan dan libur akhir tahun. Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya jumlah petikan dan volume pengiriman ke daerah konsumsi seperti Jabodetabek.

“Kami telah berkoordinasi dengan wilayah sentra produksi untuk mendorong distribusi ke daerah konsumsi, khususnya Jabodetabek. Per 2 Januari lalu cabai di tingkat produsen sudah berangsur turun sekitar Rp 13 ribu–Rp 17 ribu per kg,” terangnya.

Menurut Arief, saat ini, pasokan cabai ke pasar, daerah konsumsi, dan industri sudah kembali normal dibanding 1 Januari lalu. Berdasarkan data APCI Kabupaten Kediri, stok pasokan yang ada di wilayah Kediri saat ini tersedia 58 ton, jauh meningkat dibanding 1 Januari lalu yang hanya tersedia 15 ton.

Untuk pengiriman dari Kediri ke Jabodetabek juga terpantau mengalami peningkatan, dari sebelumnya hanya 5 ton menjadi 17 ton. Pengiriman ke sektor industri juga mengalami kenaikan dari 4 ton menjadi 27 ton.

Arief berharap, kembali normalnya produksi dan pendistribusian cabai dapat menjaga stabilitas harga cabai baik di tingkat produsen maupun konsumen sesuai dengan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).

HAP cabai diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 11 Tahun 2022, yaitu untuk harga cabai merah keriting Rp 22 ribu–Rp 29.600 di tingkat produsen dan Rp 37 ribu–Rp 55 ribu di tingkat konsumen, sedangkan harga cabai rawit merah Rp 25 ribu–Rp 31.500 per kg di tingkat produsen dan Rp 40 ribu–Rp 57 ribu di tingkat konsumen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement