Kamis 05 Jan 2023 19:18 WIB

Hancur Akibat Gempa 2022, Madrasah Al Wahid Pasaman Barat Dibangun Kembali 

Ini wujud program kemaslahatan di bidang recovery kebencanaan dan pendidikan.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyerahkan Program Kemaslahatan senilai Rp 1,2 miliar untuk pembangunan dan perbaikan ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Wahid Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat.
Foto: BPKH
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyerahkan Program Kemaslahatan senilai Rp 1,2 miliar untuk pembangunan dan perbaikan ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Wahid Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyerahkan Program Kemaslahatan senilai Rp 1,2 miliar untuk pembangunan dan perbaikan ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Wahid Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat. Dalam pelaksanaannya, BPKH bekerja sama dengan mitra kemaslahatan Rumah Zakat untuk mengawasi serta melaksanakan pembangunannya.

“Pembangunan ulang gedung sekolah tersebut menjadi program prioritas kemaslahatan BPKH dalam memberikan kontribusi melalui program recovery bencana yang didanai dari nilai manfaat dana abadi umat yang berfokus pada asnaf pendidikan dan dakwah,” kata Anggota Badan Pelaksana BPKH, Amri Yusuf, dalam acara serah terima program tersebut.

Kegiatan serah terima dihadiri Gubernur Sumatera Barat yang diwakilkan oleh Kabag Bina Mental Spiritual Sumbar, Elsanta Eka Putra, Bupati Pasaman Barat yang diwakilkan Staf Ahli Bupati, Adrianto, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat H Helmi, CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha, dan Ketua Yayasan MIS Al-Wahid Nagari Kajai, Amel Dahlan.

Renovasi bangunan sekolah dimulai sejak 3 Juni 2022 dan selesai Desember 2022. Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah yang paling parah terdampak gempa yang berkekuatan 6,1 magnitudo pada 25 Februari 2022. Gempa merusak rumah, fasilitas umum, juga Madrasah Al Wahid Nagari Kajai. 

Sekitar 80 persen bangunan sudah tidak bisa digunakan lagi. Gempa mengakibatkan ruang kelas, perpustakaan dan ruangan lainnya rubuh serta menyebabkan kerusakan pada dinding, lantai, dan atap. 

Melalui dana abadi umat, Amri Yusuf menyampaikan, bantuan ini merupakan bentuk implementasi program kemaslahatan di bidang recovery kebencanaan dan pendidikan. Bantuan diberikan untuk menunjang peningkatan kegiatan belajar mengajar yang sempat terhambat pascabencana.

Ketua Yayasan MIS Al Wahid Nagari Kajai, Amel Dahlan, mengucapkan terima kasih kepada BPKH dan Rumah Zakat yang telah memberikan bantuan kemaslahatan berupa pembangunan kembali lima ruang kelas. “Alhamdulillah kami sangat bersyukur atas bantuan ini InsyaAllah mampu mengoptimalkan kembali kegiatan belajar mengajar di MIS Al Wahid," katanya.

BPKH juga melakukan silaturahmi dengan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dan Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Sumatera Barat mengucapkan rasa syukur dan terima kasih serta apresiasi atas bantuan  kemaslahatan BPKH yang diberikan di Pasaman Barat.

Senada dengan pernyataan gubernur, Bupati Pasaman Barat juga menyampaikan syukur dan terima kasihnya. "Ahamdulillah program kemaslahatan ini dapat terealisasi khusunya dalam rangka recovery kebencanaan di pasaman kami juga berharap ruang kelas terbut dapat menjadi tempat lahirnya generasi terbaik dan berprestasi untuk sumatera barat dan Indoensia," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement