REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman akan memasok sekitar 40 kendaraan lapis baja Marder ke Ukraina pada kuartal pertama 2023. Ini menandai perubahan penting lainnya dalam pengiriman senjata Jerman ke Ukraina.
"Empat puluh kendaraan ini harus sudah siap pada kuartal pertama sehingga bisa diserahkan ke Ukraina," kata juru bicara kanselir Jerman, Steffen Hebestreit, kepada wartawan di Berlin, Jumat (6/1/2023).
Pengiriman ini dilakukan setelah Jerman mengumumkan niatnya untuk mengirim APC Marder, menyusul panggilan telepon antara Kanselir Olaf Scholz dan Presiden AS Joe Biden pada Kamis (5/1/2023). Jerman berencana untuk melatih pasukan Ukraina untuk menggunakan kendaraan lapis baja tersebut. Hebestreit mengatakan, para ahli memperkirakan proses pelatihan itu akan memakan waktu sekitar delapan minggu.
Jerman telah memberikan bantuan militer yang signifikan kepada Ukraina, termasuk howitzer, senjata anti-pesawat self-propelled Gepard dan sistem rudal permukaan-ke-udara, IRIS-T. Scholz telah lama mewaspadai tekanan untuk memasok Marder dan kendaraan buatan Barat lainnya yang lebih berat seperti tank.
Pada 2022, Jerman memperjuangkan kesepakatan untuk mengirim peralatan era Soviet ke Ukraina. Namun Jerman memasok peralatan buatan Barat yang lebih modern ke Ukraina.
Dilansir The Associated Press, Hebestreit mengatakan sejak pertengahan Desember telah ada pembicaraan dengan Amerika Serikat dan negara lainnya terkait upaya untuk mendukung Ukraina ke depan. Dia mengatakan, memasok peralatan militer yang diproduksi era Soviet "perlahan akan segera berakhir". Sementara situasi di Ukraina berubah dengan serangan besar-besaran Rusia terhadap infrastruktur dan pertempuran dapat meningkat ketika cuaca menghangat.
Ukraina dan sejumlah anggota parlemen Jerman di dalam dan di luar koalisi pemerintahan Scholz juga telah meminta Jerman untuk mengirimkan tank tempur Leopard 2. Hebestreit mengatakan, Jerman akan berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya untuk mendukung Ukraina sekuat mungkin.
Jerman juga akan mengikuti jejak AS dalam memasok baterai rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Hebestreit mengatakan, pengiriman ini atas permintaan AS dan diharapkan dapat berlangsung pada kuartal pertama 2023.