Seorang pegiat cagar budaya mengukur temuan dugaan batu ambang pintu candi di lahan pertanian Nglumbang Dungik, Soropaten, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2023). Temuan dugaan batu bata kuno struktur candi dan batu ambang pintu candi yang diperkirakan dari era Mataram Kuno itu selanjutnya dirawat oleh warga setempat yang tergabung dalam Komunitas Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Seorang pegiat cagar budaya mengumpulkan temuan dugaan batu bata kuno di lahan pertanian Nglumbang Dungik, Soropaten, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2023). Temuan dugaan batu bata kuno struktur candi dan batu ambang pintu candi yang diperkirakan dari era Mataram Kuno itu selanjutnya dirawat oleh warga setempat yang tergabung dalam Komunitas Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Pegiat cagar budaya mengukur temuan dugaan batu bata kuno di lahan pertanian Nglumbang Dungik, Soropaten, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2023). Temuan dugaan batu bata kuno struktur candi dan batu ambang pintu candi yang diperkirakan dari era Mataram Kuno itu selanjutnya dirawat oleh warga setempat yang tergabung dalam Komunitas Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN -- Seorang pegiat cagar budaya mengukur temuan dugaan batu ambang pintu candi di lahan pertanian Nglumbang Dungik, Soropaten, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2023).
Temuan dugaan batu bata kuno struktur candi dan batu ambang pintu candi yang diperkirakan dari era Mataram Kuno itu selanjutnya dirawat oleh warga setempat yang tergabung dalam Komunitas Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik.
sumber : Antara
Advertisement
Ikuti Whatsapp Channel Republika
