REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Musibah gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada November 2022 lalu menyebabkan puluhan ribu rumah warga, tempat ibadah, dan fasilitas umum rusak dan tak layak lagi ditempati. Tim NU Peduli Gempa Cianjur dari PBNU dalam program kemanusiaan kembali melakukan asesmen ke lokasi terdampak gempa untuk proses pemulihan (recovery) pascabencana, pada Kamis sampai Jumat, 5-6 Januari 2023.
Pada asesmen tersebut, Tim NU Peduli merencanakan pembangunan hunian sementara (Huntara), MCK, sumur bor, masjid dan madrasah darurat, serta renovasi pondok pesantren dan majelis taklim terdampak gempa.
“LAZISNU PBNU dalam Tim NU Peduli akan segera melakukan pembangunan berupa Huntara, MCK, sumur bor, masjid darurat, madrasah darurat, renovasi pesantren atau majelis taklim di 30 titik lokasi terdampak gempa,” papar Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa pada Sabtu (7/01/2023).
LAZISNU PBNU, lanjutnya, menganggarkan dana Rp1 miliar lebih untuk proses recovery pascabencana di 30 titik itu. Adapun titik pembangunan untuk proses recovery tersebut tersebar di 5 (lima) kecamatan, yakni Kecamatan Cianjur, Cugenang, Warungkondang, Gekbrong, dan Kecamatan Cilaku.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil menjelaskan bahwa pembangunan akan dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan difokuskan pada pembangunan sarana prasarana pendidikan dan tempat ibadah.
“Pembangunan akan dilakukan dengan jangka waktu sebulan. Mudah-mudahan pelaksanaannya berjalan lancar dan dapat segera dimanfaatkan oleh para warga terdampak gempa di Cianjur yang memang sangat membutuhkan bantuan itu, terlebih tidak lama lagi kita akan menghadapi bulan suci Ramadhan,” tutur Qohari.
Qohari mengungkapkan bantuan tersebut merupakan amanah dari para donatur di seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri yang dititipkan melalui LAZISNU baik di tingkat pusat, wilayah, cabang, hingga ranting.
Sementara itu, Manajer Pendistribusian NU Care-LAZISNU PBNU Dewi Rochmawati yang turut hadir pada asesmen tersebut menambahkan bahwa pihaknya dalam Tim NU Peduli terus menyalurkan bantuan untuk warga terdampak Cianjur, mulai dari penanganan awal bencana hingga proses pemulihan pascabencana.
“Penanganan bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur ini terus dilakukan oleh Tim NU Peduli. Sebelumnya, LAZISNU PBNU dalam Tim NU Peduli telah mendirikan Pos Induk, dapur umum, pos kesehatan untuk membantu dan melayani warga di Cianjur,” ujar Dewi.
“Donasi yang dikirimkan para donatur pun telah disalurkan dalam bentuk makanan siap santap dan kebutuhan mendesak lainnya seperti terpal, selimut, karpet, sembako, makanan balita, kebutuhan lansia, peralatan mandi, peralatan masak, alat P3K, dan bantuan lainnya,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, sambung Dewi, LAZISNU PBNU juga bekerja sama dengan Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU akan melakukan program psikososial bagi para penyintas gempa Cianjur. “Insya Allah akan dilaksanakan pertengahan bulan Januari ini," pungkasnya.
Di dalam asesmen dan penyaluran bantuan, LAZISNU PBNU berkoordinasi dengan pihak PCNU Cianjur, LAZISNU PCNU Cianjur, dan Ketua Satgas NU Peduli Cianjur.
Ketua Satgas NU Peduli Cianjur Jamiludin menerangkan saat ini warga terdampak memang sangat membutuhkan fasilitas umum dan tempat ibadah. Maka itu, pihaknya bersyukur dan siap mengawal bantuan recovery pascabencana untuk Cianjur bangkit.
“Program ini luar biasa, sesuai dengan kebutuhan warga di masa recovery. Daerah dan warga terdampak sangat membutuhkan fasilitas umum, seperti masjid untuk ibadah dan majelis taklim. Kita juga butuh sumur bor karena banyak daerah yang kurang air. Di lapangan, kita juga kekurangan MCK. Kami sangat bersyukur dan siap untuk mengawal program ini. Cianjur bangkit!” tegas Jamiludin.