dokumen republika
NYANTRI--Fenomena langkah hijauhnya pegunungan di wilayah Makkah, Arab Saudi setelah negara tersebut diguyur hujat lebat dalam beberapa pekan terakhir viral di media sosial. Tak sedikit yang menghubung-hubungkan fenomena tersebut sebagai tanda-tanda kiamat. Tetapi adapula yang menyambutnya dengan rasa syukur.
Dalam video yang beredar di media sosial, wilayah pegunungan yang mengelilingi kota suci Makkah terlihat tertutup dengan tanaman hijau. Wajah tersebut menghapus kesan kering dan gersang di wilayah tersebut.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun menyinggung tentang fenomena tersebut dalam pidato politiknya pada acara HUT PDIP ke-50 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1). Ia mengatakan bahwa rumput-rumput yang tumbuh di pengununan Makkah adalah pemberina Allah SWT.
“Bayangkan di Jeddah, saya lihatnya di TV itu sekarang tumbuh rumput lo karena gusti Allah maringi (memberi) hujan jadi rumput di sana tumbuh,” ujarnya.
Ia menerangkan tumbuhan itu adalah pemberikan Allah yang di dalam istilan sains disebut dengan plasma nutfah. Plasma nutfah tersebut, ia menegaskan merupakan pemberikan Allah. Megawati menilai terkadang manusia lupa bahwa Allah telah menurunkan segala sesuatu yang diperlukan sebagai teman bagi manusia.
“Jadi akar rumput saya lihat tidak menyerah. Kalau saya cabut, saya diamkan masih ada bibitnya timbuh lagi. Ini luar biasa,” katanya.
Megawati menyinggung tentang fenomena tumbuhnya rumput hijau di pegunungan Makkah tersebut sebagai peringatan bahwa kader-kadernya harus turun ke akar rumput. Sebab menurutnya rakyat adalah simbol dari akar rumput.