Kamis 12 Jan 2023 17:15 WIB

Muhammadiyah Telah Salurkan Rp 6,6 M untuk Bencana Cianjur

Pihak Lazis Muhammadiyah Jabar sudah mengebut pendirian 500 unit hunian darurat.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
 Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir dua bulan musibah gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur dengan magnitudo sebesar 5,6 Skala Richter pada Senin, 21 November 2022 tahun lalu. Setelah kejadian bencana tersebut hingga sekarang, tim Muhammadiyah yang turun dibantu oleh berbagai sumbangan pendonor telah menyalurkan total dana Rp 6,6 miliar bagi korban gempa di Cianjur.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, para relawan Muhammadiyah masih terus berjibaku di lapangan membantu korban gempa Cianjur hingga hari ke 52 hari ini pasca musibah. Pihak Lazis Muhammadiyah (LAZISMU) Jabar sudah mengebut pendirian 500 unit hunian darurat.

Sebelumnya pada 23 Desember 2022 pembangunan hunian darurat sudah mencapai 615 unit tersebar di 5 lokasi. Berdasarkan laporan MDMC per tanggal 27 Desember 2022, Muhammadiyah telah menyalurkan bantuan sebesar Rp.6.660.333.575,- yang manfaatnya tersebar dalam berbagai bentuk kepada 86.552 orang penerima manfaat.

“Langkah resiliensi bencana kita lewat MDMC, Aisyiyah dan seluruh komponen Muhammadiyah di Cianjur itu sesuai tahapannya sesuai dengan koordinasi dengan pemerintah. Tapi, pada saat yang sama, Muhammadiyah harus terus mengerahkan kemampuannya untuk recovery. Sekaligus juga untuk lebih berperan dalam usaha-usaha dan program pasca-bencana,” ujar Haedar Nashir.

Sebelumnya berdasarkan rakor Bupati Cianjur dengan Deputi kedaruratan BNPB, fase tanggap darurat gempa Cianjur juga dinyatakan telah selesai pada 20 Desember 2022. Kini, masyarakat sudah memasuki fase transisi darurat pemulihan. Namun Haedar berpesan agar aksi kerelawanan yang sudah menjadi tradisi Muhammadiyah ini menjadi gerakan jangka panjang, termasuk di Cianjur.

“Jadi setelah bencana ini Muhammadiyah harus terus hadir, menjadi kekuatan dakwah masyarakat yang bisa terus mengangkat harkat dan martabat warga Cianjur dan masyarakat Jawa Barat sehingga tidak berhenti hanya pada saat bencana,” tambahnya.

Menanggapi para relawan yang terus bekerja di lokasi bencana hingga hari ini, Haedar juga menyampaikan apresiasi sekaligus pesan. Ia menekankan untuk para relawan di Cianjur tetap jaga stamina, kerja sama, dan tidak kalah pentingnya juga bekerja dalam satu sistem gerak Muhammadiyah.

"Insya Allah itu sudah jadi budaya kerja kita, budaya kerelawanan relawan Muhammadiyah dari berbagai penjuru di tanah air. Dan kami atas nama PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh relawan, MDMC, ortom dan lembaga majelis di Muhammadiyah dan PDM, PCM, kemudian ranting,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement