REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pos Pemantauan Gunung Marapi mencatat hari ini, Kamis (12/1/2023) Gunung Marapi di Sumatra Barat mengalami erupsi sebanyak 19 kali.
Tinggi kolom abu atau semburan abu vulkanik yang paling tinggi terjadi pada pukul 10.58 WIB dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5.1 mm dan durasi lebih kurang 3 menit 4 detik,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Marapi, Teguh Purnomo, di Bukittinggi.
Terbaru, erupsi Marapi terjadi pukul 17.38 WIB dengan tinggi kolom abu 200 meter di atas puncak. Bila ditotal sejak pertama kali erupsi pada Sabtu (7/1/2023) kemarin, Marapi sudah erupsi sebanyak 153 kali.
Hari pertama, Sabtu (7/1/2023) Marapi erupsi sebanyak kali. Lalu Ahad (8/1/2023) jumlah erupsi Marapi meningkat jadi 27 kali. Hari ketiga, Senin (9/1/2023) jumlah erupsi Marapi menjadi 35 kali. Selasa (10/1/2023) Marapi mencatatkan erupsi 34 kali. Kemarin, Rabu (11/1/2023) erupsi Marapi tercatat 23 kali.
Status Gunung Api Marapi masih berada di level II atau waspada. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di radius 3 km dari puncak atau kawah.
Sementara itu agar warga tidak terjebak kepanikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat mengingatkan warga tidak percaya dan tidak menyebar kabar bohong atau hoaks berkaitan dengan letusan gunung tersebut.
“Saat ini sudah banyak beredar di Whatsapp-whatsapp berbagai cerita tentang erupsi ini. Jangan dipercaya terhadap berita yang belum teruji kebenarannya,,” Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid KL) BPBD Sumbar, Rumainur, Kamis.
Rumainur menyebut kondisi saat ini seharusnya tidak diperparah dengan kabar bohong. Karena ada ribuan warga di sekitaran kaki gunung yang tentu was-was dengan aktivitas gunung baik Marapi maupun Kerinci.
“Tak elok menyebar kabar bohong dalam kondisi seperti ini. Jangan dipercaya. Sebaiknya dengarkan saja infonya dari pemerintah daerah, karena pemerintah daerah mendapat konfirmasi langsung dari pemantau (gunung),” ujar Rumainur.
Gunung Marapi diketahui berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Sementara Gunung Kerinci berada di dua provinsi, yakni Sumatera Barat (Kabupaten Solok Selatan) dan Jambi (Kabupaten Kerinci).
Kedua gunung tersebut sama-sama berada pada level II atau waspada. BPBD menurut Rumainur sudah mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan. Yakni tidak mendekati gunung pada radius 3 kilometer sesuai himbauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).