REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai mata uang kripto, Bitcoin, naik pada hari Sabtu (14/1/2023) di atas 20.000 dolar AS. Ini terjadi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan.
Bitcoin, cryptocurrency terbesar dan paling terkenal di dunia, naik 4,6 persen menjadi 20.853 dolar AS pada pukul 0101 GMT pada hari Sabtu. Ini menambahkan 922 dolar AS ke penutupan sebelumnya.
Nilai Bitcoin telah naik 26,4 persen dari level terendah tahun ini di 16.496 dolar AS pada 1 Januari.
Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain ethereum, naik 5,91 persen menjadi 1.536,9 dolar AS pada hari Sabtu. Ether bertambah 85,90 dolar AS ke penutupan sebelumnya.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan belum lama ini bahwa Bitcoin berpotensi untuk memasuki fase jenuh dari penurunan harga yang terjadi sejak awal 2022. Kemudian, berpotensi diikuti dengan masa koreksi naik yang ditanda menyambut halving day 2024.
Halving day adalah pengurangan pasokan Bitcoin sebanyak setengah di mining yang terjadi setiap empat tahun sekali. “Halving day juga membuat harga Bitcoin bisa naik karena terbatasnya supply dan meningkatnya demand. Biasanya pada 2023 akan ada penyesuaian harga menuju Bitcoin halving berikutnya,” ujarnya, Kamis (29/12/2022).