Senin 16 Jan 2023 18:19 WIB

Aktivitas Wisata Dibatasi Setelah Status Kawah Sileri Dieng Waspada

Berdasarkan pemantauan terjadi peningkatan gas CO2 di Kawah Timbang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus raharjo
Sejumlah pekerja memperbaiki pipa air panas yang rusak akibat erupsi freatik kawah Sileri di kawasan dataran tinggi Dieng desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/5/2021). Erupsi kawah Sileri yang terjadi pada (30/4/2021) mengakibatkan sedikitnya 20 hektare lahan pertanian rusak dan pipa untuk pemandian wisata air panas putus.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah pekerja memperbaiki pipa air panas yang rusak akibat erupsi freatik kawah Sileri di kawasan dataran tinggi Dieng desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/5/2021). Erupsi kawah Sileri yang terjadi pada (30/4/2021) mengakibatkan sedikitnya 20 hektare lahan pertanian rusak dan pipa untuk pemandian wisata air panas putus.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA - Aktivitas di sekitar Kawah Sileri dan Kawah Timbang dibatasi akibat peningkatan status Gunung Dieng dari Normal menjadi Waspada sejak Jumat (13/1/2023) pukul 23.00 WIB. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyanto, status kegempaan naik dan hingga saat ini untuk konsentrasi gas Kawah Timbang meningkat.

"Masyarakat dihimbau untuk tenang. Kita terus pantau perkembangan lima hari ke depan," ujar Andri kepada Republika.co.id, Senin (16/1/2023).

Baca Juga

Sebagai objek wisata di Kawasan Dieng, wisatawan diimbau untuk tidak mengunjungi Kawah Sileri sejauh radius 1.000 meter. Sedangkan Kawah Timbang yang bukan merupakan objek wisata dan masuk dalam wilayah Desa Sumberejo dilarang dikunjungi sejauh radius 500 meter.

Selain Kawah Sileri, BPBD mempersilakan para pengunjung untuk tetap melakukan aktivitas wisata di Kawasan Dieng Banjarnegara. "Karena potensi ancaman bencana paling banyak ada di Banjarnegara, silakan berkunjung dengan tetap mengikuti arahan Pemda Banjarnegara dan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," ujarnya.

Sebelumnya berdasarkan pemantauan yang dilakukan sejak Ahad (15/1/2023), pukul 21.16 WIB, hingga Senin (16/1/2023), pukul 05.00 WIB, terjadi peningkatan gas CO2 yang signifikan. Peningkatan terjadi di Kawah Timbang Dataran Tinggi Dieng di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Petugas Pos PGA Dieng, Aziz Yuliawan dikutip dari Antara, menyebutkan, alat pengukur gas mencatat konsentrasi gas CO2 sudah mencapai 5.600 ppm pada hari Senin (16/1/23), pukul 00.27 WIB, dan meningkat terus hingga pada pukul 01.30 WIB mencapai 7.300 ppm.

"Jarak antara alat ukur dan pusat Kawah Timbang adalah 170 meter," kata Aziz.

Ia mengatakan dalam pengukuran secara langsung di Kawah Timbang pada hari Senin (16/1/23), pukul 05.40 WIB, dilakukan pada jarak 130 meter dari pusat Kawah Timbang dan konsentrasi gas CO2 pada titik pengukuran tersebut mencapai 10.000 ppm.

Menurut dia, potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik di Dieng saat ini adalah meningkatnya konsentrasi gas vulkanik terutama CO2 di Kawah Timbang yang dapat diikuti oleh terjadinya aliran gas CO2.

"Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Dieng pada hari Senin (16/1/23), pukul 06.00 WIB, masih pada Level II (Waspada) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini," kata Aziz.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement