REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan Serikat Perusahaan Pers (SPS) menggelar acara ‘School Of Vaccine For Journalist’ yang akan diadakan pada 11–12 Agustus 2014, di Gedung Administrasi I Bio Farma Bandung, dan 18 – 19 Agustus 2014 di Gedung Dewan Pers Jakarta.
Menurut Head of Corporate Secretary M Rahman Rustan, acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan “engagement” antara Bio Farma dengan kalangan jurnalis. Selain itu, lanjutnya, memberikan pembekalan kepada jurnalis tentang seluk beluk dunia vaksin dan Bioteknologi.
“Bioteknologi yang merupakan dasar pembuatan vaksin bukanlah hal yang mudah dipahami oleh masyarakat awam, oleh karenanya Bio Farma memilih program pelatihan ini, dengan harapan para jurnalis nantinya akan menyampaikan informasi tentang perkembangan bioteknologi kepada masyarakat awam, sehingga masyarakat mengerti mengenai teknologi vaksin dan perkembangannya,” kata Rahman, dalam siaran pers yang diterima Republika Online (ROL).
Direktur Eksekutif SPS Asmono Wikan mengharapkan dengan adanya acara ini, dapat memberikan kesempatan kepada jurnalis untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, terkait dengan Vaksin, Antisera, serta Riset Bioteknologi yang dimiliki Bio Farma, dan memberikan ruang eksplorasi mendalam kepada jurnalis untuk ikut mengawal isu vaksin, antisera, dan riset bioteknologi baik dalam pemberitaan.
“Banyak masyarakat yang belum memahami manfaat dari vaksin, apalagi mengenai perkembangan teknologinya,” ujar Asmono.
Head of Corporate Communications Department Bio Farma N. Nurlaela, mengatakan dalam dua hari ini dibahas beberapa tema. Di antaranya sejarah imunisasi, proses pengembangan riset vaksin, pendaftaran produk vaksin sebelum masuk ke pasar, serta metode penulisan tentang Bioteknologi yang menarik bagi pembaca.