REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cara bisa dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Selain makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, kekebalan tubuh bisa dilakukan dengan imunisasi. Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dan virus dengan pemberian vaksin.
Vaksin, menurut Dirjen Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Subuh, diciptakan dari virus dan bakteri yang dilemahkan potensinya untuk melawan bakteri dan virus penyebab penyakit. Dengan begitu, vaksin meningkatkan kekebalan tubuh manusia.
“Vaksin itu berbagai macam yang bersumber dari virus atau bakteri, baik yang dimatikan atau dilemahkan potensinya. Virus yang dilemahkan potensinya seperti polio dan bakteri yang dilumpuhkan seperti BCG dan dipteri kemudian diberikan kepada balita untuk kekebalan tubuh,” kata Subuh, baru-baru ini.
Pada dasarnya, Subuh menambahkan, semua jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri dapat dicegah dengan vaksin. Namun beberapa penyakit yang terbukti bisa dicegah oleh vaksin antara lain TBC, polio, dipteri, campak, tetanus, dan hepatitis.
Pada orang tua pemberian vaksin sering kali dikhawatirkan karena menyebabkan demam. Namun, Subuh meyakini, demam hanyalah respon sementara dari tubuh terhadap virus yang masuk. Kejadiannya pun dianggap wajar. Karena disinilah tubuh melatih kekebalannya terhadap virus dan kuman lain dari lingkungan sekitar.
Secara klinis anak yang mendapatkan vaksin memiliki resiko yang lebih kecil terjangkit penyakit tersebut. “Bayangkan ada satu komunitas masyarakat tidak diimunisasi kemudian hari terjangkit penyakit resiko akan lebih besar, lebih banyak keluar uang untuk menyembuhkan penyakitnya sementara imunisasi gratis diberikan pemerintah. Lihat manfaatnya kalau dia diberikan imunisasi jauh lebih bermanfaat,” katanya