Rabu 29 Oct 2014 13:26 WIB

ForMind dan Bio Farma Sepakat Kembangkan Desa Geowisata

batik sidat pakidulan di Ciletuh, Sukabumi
Foto: dok.Bio Farma
batik sidat pakidulan di Ciletuh, Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Forum Peneliti Muda (ForMind) dan Bio Farma sepakat membentuk desa geowosata. Langkah ini dimaksudkan guna memaksimalkan desa binaan agar masyarakatnya lebih mandiri.

ForMind merupakan sebuah perkumpulan peneliti dari berbagai bidang disiplin ilmu. Menurut Dewan Pembina ForMind, Ketut Wikantika ouput dari ForMind ke depannya akan memilih satu desa binaan yang ada di seluruh Indonesia. Dari  desa binaan ini, akan dicermati potensi sumber daya alam yang dimilikinya.ForMind akan membangun sebuah aktivitas sehingga arkan tercipta pertumbuhan ekonomi di desa tersebut.

Semangat ForMind sejalan dengan salah satu program dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bio Farma. Yaitu, pengembangan Desa Tamanjaya yang berada di tengah - tengah  Geopark Ciletuh, Sukabumi. Selanjutnya Bio Farma akan mengajak ForMind untuk berkerja sama membangun desa binaan ini, dengan menjadiakannya desa geowisata yang kelas dunia yang namun tidak meninggalkan kearifan lokal.

“Salah satu nilai budaya dari pendirian desa geopark ini adalah lahirnya kerajinan batik motif pakidulan yang berlokasi di Desa Taman Jaya, yang dalam pembuatan batiknya menggunakan nano teknologi untuk perwarna agar ramah lingkungan, sehingga bisa diekspor,” ujar Dirut Bio Farma Iskandar dalam siaran persnya yang diterima ROL, Rabu (29/10).

Iskandar menambahkan, motif – motif pakidulan yang menggambarkan keindahan alam di geopark Ciletuh ini dan motif – motif dari batik ini, sedang dalam proses pendaftaran ke Ditjen HKI.

Selain pembuatan batik, di desa geopark tersebut banyak sumber daya yang bisa dikembangkan seperti ikan sidat, yang sampai  dengan saat ini belum ada teknologi untuk pembudidayaan untuk ikan sidat. Menurut Head of Corporate Communications Dept Bio Farma, Nurlela, apabila ForMind berhasil menemukan cara untuk pembudidayaan, maka hal ini akan menjadi yang pertama di dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement