Selasa 17 Jan 2023 18:12 WIB

Pesisir Indramayu Waspadai Rob 17 Hingga 19 Januari

Aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir akan terdampak rob.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus raharjo
Kendaraan menerobos banjir di Kawasan Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2023). (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kendaraan menerobos banjir di Kawasan Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2023). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Masyarakat di pesisir Jawa Barat, termasuk Kabupaten Indramayu, diperingatkan untuk mewaspadai potensi meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimum (rob). Hal itu menyusul adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 21 Januari 2023.

Informasi itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Tak hanya di pesisir Jawa Barat, peringatan  tersebut juga diperuntukkan bagi sejumlah wilayah pesisir lainnya di Indonesia.

Baca Juga

Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, potensi banjir rob di berbagai wilayah pesisir itu masing-masing berbeda waktunya, baik hari maupun jamnya.

"Untuk pesisir Jawa Barat, termasuk pesisir Kabupaten Indramayu, potensi terjadinya banjir rob diprakirakan pada 17-19 Januari 2023," ujar Faiz kepada Republika.co.id, Selasa (17/1/2023).

Faiz mengatakan, kondisi itu secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut,’’ kata Faiz.

Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar, mengatakan, sudah menerima informasi tersebut. Dia pun sudah menyebarkannya ke grup khusus camat yang wilayahnya berada di pesisir.

"Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah desa agar waspada, terutama bila dalam tiga hari kedepan ada gelombang besar," ujar Oce.

Ia menambahkan, jikapun terjadi banjir rob yang parah, maka masyarakat bisa mengungsi. Menurutnya, para camat, khususnya camat pesisir, sudah menyiapkan tempat evakuasi. "Biasanya kalau tidak di balai desa, di masjid-masjid terdekat," terang Oce.

Oce mengatakan, pihaknya terus memonitor kondisi pasang air laut di wilayah pesisir Indramayu. Dia berharap, wilayah Kabupaten Indramayu terhindar dari berbagai bencana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement