NYANTRI--Nahdlatul Ulama (NU) yang berdiri pada 31 Januari 1926 akan memasuki usia satu abad tahun 2023 ini. Rangkaian kegiatan telah digelar sejak Agustus tahun lalu dan acara puncak perayaan Satu Abad NU dengan tema “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru” akan digelar pada 7 Februari 2023 di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2021 KH Said Aqil Siraj meminta kepada nahdliyin agar bersyukur menjadi warga NU. Ia menjelaskan alasan pentingnya bersyukur menjadi bagian dari organisasi ini karena NU telah berhasil mengayomi, menjaga dan menjadi wadah yang damai bagi siapapun.
“Bersyukurlah kita memiliki NU dan menjadi warga NU. Kerukunan dan kedamaian bisa kita dapatkan. Kalau di Arab begitu ada konflik, terjadi perang bersenjata,” kata Kiai Said dalam buku Meneguhkan Islam Nusantara karya A. Musthofa Haroen.
Baca Juga: https://nyantri.republika.co.id/posts/197720/kiai-miftachul-akhyar-klaim-nu-adalah-miniatur-islam
Ia menegaskan NU memiliki tugas menjaga perdamaian. Oleh karena itu organisasi yang didirikan oleh Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari ini menerima semua orang dari berbagai latar belakang politik, keluarga dan geografis.
Apa yang pernah disampaikan Kiai Said itu selaras dengan pernyataan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar pada sambutan pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU Senin 16 Januari lalu di GOR Sritex, Surakarta, Jawa Tengah. Kiai Miftachul mengatakan NU harus menampilkan kesempurna Islam ke seluruh dunia sesuai dengan cita-cita para muassis NU.
Apa yang diajarkan dan didakwahkan Islam harus terus dilaksanakan oleh NU dan warganya. Dengan kesempurnaan Islam yang mencoba diperkenalkan NU ke dunia diharapkan dapat menjaga agama dan perdamaian di seluruh dunia.