Jumat 20 Jan 2023 11:31 WIB

Ini Cara Amazon Umumkan Karyawan yang Kena PHK

Karyawan Amazon di Cina harus menunggu sampai setelah Tahun Baru Imlek,

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pada bulan Januari 2023, Amazon mengonfirmasi PHK dalam skala besar.
Foto: AP Photo/Reed Saxon
Pada bulan Januari 2023, Amazon mengonfirmasi PHK dalam skala besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Amazon telah memberi tahu karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) baru ke sekitar 18 ribu orang. Langkah tersebut menjadi hari yang menyakitkan bagi pekerja di perusahaan teknologi setelah belum lama ini Microsoft mengumumkan memberhentikan 10 ribu karyawan.

November lalu, Amazon mulai melakukan putaran pertama PHK. Saat itu, ada laporan sekitar 10 orang terdampak, termasuk anggota perangkat keras dan layanan, sumber daya manusia, dan tim ritel. Pada bulan Januari, Amazon mengonfirmasi PHK dalam skala besar.

Baca Juga

Sebuah memo dari CEO Andy Jassy yang diposting di situs web perusahaan mengumumkan karyawan yang terkena dampak akan diberi tahu mulai 18 Januari. Karyawan yang bekerja di AS, Kanada, dan Kosta Rika harus mengetahuinya pada Rabu berdasarkan memo yang dikirim ke karyawan dari kepala ritel dunia Doug Herrington dan kepala sumber daya manusia Beth Galetti.

Sementara pekerja di Cina harus menunggu sampai setelah Tahun Baru Imlek, kemungkinan besar pada akhir Januari atau awal Februari. Dalam memo November, perusahaan mengatakan akan berkomunikasi dengan badan perwakilan karyawan di beberapa negara Eropa mengenai PHK yang ditegaskan kembali pada Rabu.

Dalam memonya, Herrington mengatakan pekerja AS akan mendapatkan masa transisi tidak bekerja 60 hari dengan gaji dan tunjangan penuh ditambah pesangon beberapa pekan tambahan. “Pemotongan karyawan adalah bagian dari upaya untuk menurunkan biaya layanan sehingga kami dapat terus berinvestasi dalam berbagai pilihan, harga murah, dan pengiriman cepat yang disukai pelanggan,” kata Herrington, dilansir The Verge, Jumat (20/1/2023).

Amazon bukan satu-satunya perusahaan yang telah memangkas jumlah pekerja. Perusahaan besar lain, seperti Meta, Snap, DoorDash, dan Microsoft, mengumumkan menghilangkan ratusan atau ribuan pekerjaan sepanjang tahun 2022 dan 2023. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement