Selasa 24 Jan 2023 16:55 WIB

Kunjungan Turis ke Thailand Melonjak Meski Belum Lampaui Level Pra-Pandemi

Sebelum pandemi, China adalah sumber turis terbesar Thailand.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
 Turis China tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi di provinsi Samut Prakarn, Thailand, Senin, 9 Januari 2023. Otoritas Thailand menyatakan, jumlah kunjungan turis melonjak sepanjang tahun lalu didorong oleh pelonggaran pembatasan selama pandemi.
Foto: AP/Sakchai Lalit
Turis China tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi di provinsi Samut Prakarn, Thailand, Senin, 9 Januari 2023. Otoritas Thailand menyatakan, jumlah kunjungan turis melonjak sepanjang tahun lalu didorong oleh pelonggaran pembatasan selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Otoritas Thailand menyatakan, jumlah kunjungan turis melonjak sepanjang tahun lalu didorong oleh pelonggaran pembatasan selama pandemi. Meski demikian kenaikan kunjungan turis itu masih belum lampaui level sebelum pandemi.

Seperti dilansir dari BBC, Selasa (24/1/2023), destinasi liburan unggulan Asia Tenggara ini dikunjungi 11,81 juta wisatawan pada 2022 atau naik sekitar 400 ribu kunjungan dari tahun sebelumnya. Otoritas Pariwisata Thailand memperkirakan angka itu bakal meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 25 juta tahun ini. Namun, angka tersebut masih jauh lebih rendah dari rekor 39,8 juta turis Thailand pada 2019 lalu. Thailand pun memiliki target untuk meningkatkan jumlah wisatawan menjadi 80 juta per tahun pada 2027.

Baca Juga

Pendapatan pariwisata menyumbang lebih dari 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara pada 2019. Pada 2021, pariwisata hanya mampu menyumbang satu persen terhadap PDB. PDB dapat mengukur semua aktivitas ekonomi dan merupakan alat penting untuk melihat seberapa baik atau buruk perekonomian berjalan.

Dengan menargetkan lebih dari dua kali lipat jumlah orang yang berkunjung sebelum pandemi, Pemerintah Thailand berharap pengeluaran para wisatawan dapat meningkat di atas 150 miliar dolar AS per tahun.

"Target ini, setelah tercapai, dapat meningkatkan pendapatan pariwisata negara menjadi lima triliun baht pada 2027," kata Departemen Hubungan Masyarakat pemerintah dalam sebuah unggahan di Facebook, seperti dikutip dari BBC.

Dalam pengumuman itu juga disampaikan, Thailand berencana untuk meningkatkan standar keamanan pariwisata untuk mengakomodasi masuknya pengunjung.

Seperti negara ASEAN lainnya, Thailand diperkirakan akan mengalami lonjakan jumlah turis dari China yang telah mencabut kontrol perbatasan ketat yang diberlakukan selama pandemi.

Pada Desember, administrasi imigrasi China mengatakan aplikasi paspor untuk warganya yang ingin melakukan perjalanan internasional akan dilanjutkan mulai 8 Januari. Pengumuman itu mengakhiri hampir tiga tahun aturan karantina ketat untuk kedatangan dan mendorong serbuan orang yang memesan perjalanan ke luar negeri, dengan situs perjalanan melaporkan lonjakan lalu lintas.

Sebelum pandemi, China adalah sumber turis terbesar Thailand, dengan hampir 11 juta pengunjung pada 2019. Tahun ini, Thailand mengharapkan setidaknya ada lima juta turis China yang datang berwisata. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement