Selasa 24 Jan 2023 17:22 WIB

Waspada, Kurang Gizi Bisa Sebabkan Kecerdasan Anak Menurun

Kenaikan berat badan yang tidak cukup dapat berpengaruh terhadap IQ anak.

Kekurangan gizi bisa menjadi awal turunnya kecerdasan anak. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Kekurangan gizi bisa menjadi awal turunnya kecerdasan anak. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekurangan gizi dapat menjadi pertanda atau penyebab awal anak mengalami stunting hingga menurunnya tingkat kecerdasan. Hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Prof dr Damayanti Rusli Sjarif.

"Dari kekurangan gizi ini, mulanya yang akan terjadi, anaknya kenaikan berat badannya tidak cukup atau weight faltering. Kalau tidak segera cari penyebabnya, lama-lama dia akan mengalami under weight. Kalau sudah under weight, daya tahan tubuhnya bisa menurun, akhirnya terjadilah gizi buruk," kata Damayanti saat diskusi daring, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga

Kondisi tersebut memengaruhi pembentukan hormon pertumbuhan. Dia mengatakan, ketika hormon pertumbuhan berkurang, maka pertumbuhan tinggi badan juga berhenti. "Kalau tidak segera diatasi, sampailah ke titik stunting. Yang ditakutkan itu justru karena dia enggak cukup makanan, perkembangan otak juga akan terhambat. Ini menyebabkan dia mengalami kecerdasan yang menurun," jelasnya.

Damayanti mengatakan, kekurangan gizi jangka panjang juga dapat menyebabkan oksidasi. Sehingga, anak pun dapat mengalami overweight dan kemudian dapat mengalami penyakit tidak menular. Hal inilah yang harus dicegah, sebab akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan.

Kekurangan gizi jangka panjang juga bisa menyebabkan oksidasi. "Jeleknya kalau ini sudah terjadi, mau dikasih makan yang normal pun lemaknya tetap ditahan, sehingga berakhir dengan overweight, dan di kemudian hari bisa menjadi penyakit tidak menular. Dua masalah inilah yang menjadi masalah karena ini bisa mempengaruhi kualitas dari SDM kita," kata Damayanti.

Kenaikan berat badan yang tidak cukup nyatanya dapat sangat berpengaruh terhadap IQ anak. Damayanti menjelaskan, anak yang mengalami berat badan tidak cukup selama dua bulan pertama, setelah berusia delapan tahun akan mengalami jumlah IQ yang berbeda tiga sampai empat poin dengan anak yang tidak pernah mengalaminya.

"Kalau tidak segera diatasi, maka akan terjadi gizi kurang, gizi buruk. Menurut penelitian, anak yang pernah mengalami gizi kurang, gizi buruk di usia satu tahun pertama kehidupannya, 65 persen itu IQ-nya di bawah 90. Artinya dia hanya mampu sekolah sampai SMP," ujarnya

Jika sampai terjadi stunting, Damayanti menyebutkan bahwa IQ anak dapat menurun hingga 15 sampai 20 poin. Kendati demikian, hal ini masih bisa diatasi dengan memberikan asupan makanan yang baik dan memberikan stimulasi yang tepat pada anak.

"Kalau jangka panjangnya sampai terjadi stunting, ternyata IQ-nya bisa turun sampai 15 hingga 20 poin. Masih bisa balik enggak? Masih ada harapan kalau kita berikan asupan makanan dan stimulasi," ujar Damayanti.

Damayanti mengimbau apabila anak mengalami weight faltering, segera cari dokter untuk mengetahui penyebab anak tidak mengalami kenaikan berat badan. Dengan demikian, maka stunting pun juga dapat dicegah.

"Menurut penelitian, weight faltering yang segera diatasi, maka kita akan mencegah stunting 34 persen di 12 bulan, 24 persen di 24 bulan," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement