Rabu 25 Jan 2023 01:33 WIB

Pejabat Ukraina Ramai-Ramai Mundur, Dipecat di Tengah Tuduhan Korupsi

Salah satu pejabat yang dipaksa mundur menyebut tuduhan korupsinya tidak berdasar

Presiden Zelenskyy dalam pernyataannya pada Senin (23/1) memutuskan untuk melarang pejabat pemerintah bepergian ke luar negeri jika bukan untuk tugas kenegaraan. Ukraina masuk ke dalam daftar negara dengan kasus korupsi paling buruk di dunia. Negara itu menduduki peringkat ke-122 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi pada 2021 yang dikeluarkan Transparency International.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Presiden Zelenskyy dalam pernyataannya pada Senin (23/1) memutuskan untuk melarang pejabat pemerintah bepergian ke luar negeri jika bukan untuk tugas kenegaraan. Ukraina masuk ke dalam daftar negara dengan kasus korupsi paling buruk di dunia. Negara itu menduduki peringkat ke-122 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi pada 2021 yang dikeluarkan Transparency International.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sejumlah pejabat Ukraina menyatakan mundur atau dibebastugaskan dari jabatannya pada Selasa di tengah perang melawanRusia dan upaya pemberantasan korupsi di tubuh pemerintah.

Sekretaris Kabinet Oleh Nemchinov mengumumkan bahwaempat wakil menteri telah dicopot dari jabatannya.

Mereka adalah Vyacheslav Shapovalov dari Kementerian Pertahanan, Ivan Lukerya dan Vyacheslav Nehoda dari Kementerian Pembangunan Masyarakat, Wilayah, dan Infrastruktur, dan Vitaliy Muzychenko dari Kementerian Kebijakan Sosial.

Dalam pernyataan di Telegram itu, beberapa pejabat lain yang juga dipecat adalah gubernur wilayah Kiev, Dnipropetrovsk, Zaporizhzhia, Kherson, dan Sumy.

Dalam unggahan terpisah di aplikasi pesan tersebut, Taras Melnychuk, perwakilan resmi pemerintah di parlemen, mengatakan bahwa deputi Anatoliy Ivankevych dan Viktor Vyshnyov dari Badan Negara Transportasi Laut dan Sungai juga telah diturunkan dari posisi mereka.

Sebelumnya, Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, mengumumkan pengunduran diri sehari setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy menandatangani keputusan pemecatannya.

Shapovalov juga telah mengajukan surat pengunduran diri, kata KemenhanUkraina.

"Vyacheslav Shapovalov, yang bertanggung jawab atas dukungan Angkatan Bersenjata Ukraina, meminta untuk diberhentikan... sebagai akibat dari tuduhan terkait pengadaan makanan," kata pernyataan itu.

Shapovalov mengatakan tuduhan yang ditujukan kepadanya "tidak benar dan tidak berdasar" sehingga dia memutuskan untuk mengundurkan diri.

Menurut dia, pengunduran dirinya adalah "tindakan yang patut dalam tradisi politik Eropa dan demokrasi, sebagai bukti bahwa pembelaan diri lebih penting daripada kabinet atau jabatan mana pun."

Wakil Jaksa Agung Oleksiy Symonenko juga diberhentikan dari jabatannya, menurut pernyataan dari Kejaksaan Agung.

"Jaksa Agung Andriy Kostin telah menandatangani perintah pemecatan secara sukarela Oleksiy Symonenko dari posisi administratif Wakil Jaksa Agung," bunyi pernyataan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Investigasi oleh surat kabar daring Ukrainska Pravda mengatakan bahwaS ymonenko melakukan perjalanan ke Spanyol untuk liburan selama 10 hari dengan menggunakan mobil mewah milik seorang pengusaha asal Lviv, Grigory Kozlovsky.

Presiden Zelenskyy dalam pernyataannya pada Senin (23/1) memutuskan untuk melarang pejabat pemerintah bepergian ke luar negeri jika bukan untuk tugas kenegaraan.

Zelenskyy juga akan melakukan pergantian pejabat diberbagai kementerian, badan pemerintahan pusat dan daerah, serta penegak hukum.

Ukraina masuk ke dalam daftar negara dengan kasus korupsi paling buruk di dunia. Negara itu menduduki peringkat ke-122 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi pada 2021 yang dikeluarkan Transparency International.

sumber : Antara/Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement