REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan, komunitas muslim di Rusia perlu belajar ke Indonesia bagaimana cara hidup damai dan berdampingan antarumat.
Menurut Muhaimin, Indonesia sebagai negara yang multietnis dan agama telah terbukti dan bahkan diakui oleh banyak negara karena tetap rukun. Rusia yang sedang berperang melawan Ukraina dapat belajar banyak kepada bangsa Indonesia.
“Saya yakin Islam Indonesia Ahlul Sunnah wal Jamaah bisa membantu merintis perdamaian antara Rusia dan Ukraina, karena sesama Muslim bisa mendamaikan perang di sana," kata Cak Imin dalam Dialog Kehidupan Islam di Indonesia dan Islam di Rusia yang digelar di Ponpes Nurul Iman, Cibaduyut, di Kota Bandung, Selasa (23/01/2023).
Muhaimin juga meminta Rusia segera mengakhiri perang melawan Ukraina agar umat manusia khusus di kedua negara yang bertikai tersebut kembali hidup damai. Hal ini karena konflik Rusia dengan Ukraina juga merugikan negara dunia, termasuk bangsa Indonesia. Negara Indonesia yang mayoritas pemeluk agama Islam diyakini siap merintis perdamaian di kedua negara tersebut.
Menurut Muhaimin, saat ini di Eropa sedang kebingungan menghadapi paham radikal Wahabi yang menjamur. Untuk itu, dia mengusulkan agar takmir Indonesia dikirim ke Eropa untuk menjadi takmir masjid-masjid dan melawan paham Wahabi di Eropa. "Beberapa pesantren bisa mungkin bisa diimpor ke Eropa dan Rusia pasti bermanfaat," kata wakil ketua DPR RI tersebut.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengaku bahwa Rusia juga negara Islam bahkan sama dengan di Indonesia, melindungi semua agama, suku, dan bangsa. Menurut Lyudmila Vorobieva, sebetulnya Islam datang lebih awal ke Rusia sebelum ke Asia Tenggara. Bahkan, saat ini terjadi kebangkitan Islam di Rusia, masjid meningkat 70 kali, totalnya ada 7.000 masjid.
Pada 2022 silam tepat saat Rusia berperang dengan Ukraina, umat Muslim Rusia merayakan 1.100 tahun Islam di Rusia.
"Saat ini penduduk Rusia sebanyak 150 juta orang, 30 juta adalah beragama Islam. Tradisi Rusia dan Indonesia sama, yaitu semua agama dan bangsa bisa hidup bersama. Tapi kami lebih dekat ke Islam," kata Lyudmila Vorobieva yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut.