Jumat 27 Jan 2023 16:19 WIB

Capaian Vaksinasi Menurun Jadi Penyebab KLB Campak di Bandung Barat

Kasus campak meningkat signifikan di Kabupaten Bandung Barat selama 2022.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nora Azizah
Petugas kesehatan meneteskan vaksin kepada anak saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan meneteskan vaksin kepada anak saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengungkapkan penyebab kejadian luar biasa (KLB) kasus campak yang terjadi karena intensitas imunisasi terhadap anak selama pandemi Covid-19 menurun. Kasus campak terjadi di Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalong Wetan dan Desa Sadang Mekar, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Barat Hernawan mengatakan, kasus campak di Bandung Barat terjadi di dua desa pada periode September Oktober. Total kasus campak di dua desa mencapai 21 dan enam kasus rubella.

Baca Juga

"Dimulai dari dua anak rumahnya di seputar itu ada di desa. Intinya ditemukan 21 positif campak dan enam rubela," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (27/1/2023).

Hernawan mengatakan, angka kasus campak di tahun 2021 lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Ia menyebut penetapan status KLB dapat terjadi karena terjadi peningkatan kasus secara signifikan atau dari yang nol kasus menjadi ada.

Sedangkan kasus tahun 2023, Dinkes Kabupaten Bandung Barat belum menerima laporan. Ia mengatakan, petugas Dinkes sudah melakukan pemantauan sebanyak dua kali. Dengan masa inkubasi yang sudah lama kini anak-anak yang terkena campak di dua desa sudah sembuh dan tidak bergejala.

"Itu (terjadi) karena terutama vaksinasi yang rendah karena awal Covid-19 mungkin jadi fokus ke Covid-19 vaksinasi tapi semua kita kejar target vaksinasi," katanya.

Hernawan melanjutkan, petugas tengah menggencarkan imunisasi kepada anak-anak sejak muncul kasus campak. Seluruh anak-anak di Bandung Barat didorong untuk imunisasi wajib.

"Bukan hanya vaksinasi mulai sekarang kita mulai melangkah cakupan vaksinasi semua jenis vaksinasi untuk anak-anak wajib," katanya.

Ia mengatakan, Dinkes Kabupaten Bandung Barat berupaya melakukan antisipasi dengan imunisasi terutama di RT, RW dan desa yang cakupannya rendah.

"Intinya semua harus mencapai target tinggi 90-95 persen, di bawah itu kita lakukan sweeping vaksinasi semua jenis vaksinasi untuk balita. Antisipasi mencegah melindungi kekebalan para balita dari penyakit infeksi menular dengan vaksin," katanya.

Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Jabar menggulirkan sejumlah upaya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di dua daerah, yakni Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat. Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana, upaya penanggulangan KLB Campak di dua daerah tersebut berdasarkan hasil analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB untuk meminimalisasi jumlah penderita.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement