REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Bupati Gowa, Sulawesi Selatan Adnan Purichta Ichsan meminta Badan Pendapatan (Bapenda) dan Perusahaan Daerah (Perusda) agar memaksimalkan pendapatan dan menggenjot potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Saat rapat pimpinan, kami mendapat arahan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar meningkatkan upaya dalam pemulihan ekonomi dan inflasi Sulawesi Selatan, salah satunya menggenjot PAD," ujarnya di Gowa, beberapa hari lalu.
Pihaknya akan terus melakukan sejumlah upaya dalam mendorong potensi pendapatan asli daerah.
Salah satunya, dengan menginstruksikan SKPD atau pihak-pihak terkait agar bagaimana mendorong sektor-sektor yang di anggap dapat menambah pendapatan daerah.
Adnan mengatakan sejumlah sektor memiliki potensi dalam menggeliat PAD, antara lain, sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan pariwisata. Sebab, PAD keempat sektor ini akan masuk ke kas daerah 100 persen tanpa melalui pembagian hasil dari pusat.
"Kita terus menggenjot potensi daerah yang ada khususnya yang akan masuk ke kas daerah. Salah satunya bekerjasama dengan pihak swasta dan peluang investasi yang masuk di Gowa," katanya.
Selain itu, dirinya mengatakan di tahun 2022, realisasi pendapatan Kabupaten Gowa berada di angka 93,49, dan berharap di tahun ini pendapatan Gowa bisa lebih meningkat atau sesuai dengan target yang ditentukan.
Sementara, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam arahannya mengingatkan seluruh kepala daerah di Sulawesi Selatan agar memanfaatkan potensi daerah yang bisa dijadikan untuk menaikkan PAD.
"Tujuan kedatangan kami di Sulsel tentu terkait pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi serta pendapatan dan belanja daerah yang perlu ditingkatkan oleh seluruh daerah," tuturnya.
Salah satu cara untuk mengendalikan inflasi yakni kepala daerah harus mampu terus melihat potensi daerah agar PAD bisa meningkat dan terjadi perputaran uang di tengah masyarakat.
"Paradigma harus diubah agar peluang pendapatan lebih meningkat dan PAD lebih dominan dibandingkan dana transfer dari pusat sehingga ada uang beredar di masyarakat," ucapnya.
Kendati demikian, Tito menyebut, Inflasi Sulsel masih terkendali dan pertumbuhan ekonomi masih positif, sehingga yang perlu dimaksimalkan yakni pendapatan daerah di wilayah masing-masing.