REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan jalan ambles di wilayah Desa Karangagung, Kecamatan Singajaya. Jalan tersebut masih bisa dilintasi kendaraan, tapi tidak disarankan untuk yang tonasenya besar.
Jalan utama di wilayah Desa Karangagung, Kecamatan Singajaya, itu dilaporkan ambles pada Ahad (29/1/2023), sekitar pukul 15.30 WIB. “Itu pinggirnya ambles. Dulu pernah dilakukan pelebaran jalan di sana, tapi bekas pelebaran jalan itu yang ambles,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi, saat dikonfirmasi Republika, Senin (30/1/2023).
Menurut Satria, jalan tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, tapi mesti bergantian. Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Garut telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan jalan yang ambles itu. “Tim dari dinas terkait sudah turun ke lapangan untuk melakukan asesmen,” katanya.
Camat Singajaya, Dadang Muhidin, sebelumnya menjelaskan, jalan yang ambles tersebut merupakan salah satu akses vital penghubung Kecamatan Singajaya dengan Kecamatan Peundeuy. Jalan itu juga biasa digunakan warga untuk lalu lintas pendistribusian hasil bumi yang akan dipasarkan ke pusat kota dari daerah Peundeuy.
Menurut Dadang, amblesnya jalan itu diduga dipicu hujan dengan intensitas tinggi. Bagian jalan yang ambles disebut panjangnya sekitar enam meter dan tinggi lima meter. Dadang mengatakan, pihaknya bersama pemerintahan desa setempat sudah memasang pembatas di titik jalan yang ambles.
Dadang mengatakan, dilakukan juga pengaturan kendaraan yang akan melewati jalan tersebut. Menurut dia, jalan itu masih bisa dilewati kendaraan. Namun, ia mengimbau kendaraan bertonase besar atau kendaraan berat sementara ini tidak melewati jalan tersebut, hingga dilakukan perbaikan oleh dinas terkait.
“Kami juga melakukan asesmen, serta mengimbau kepada warga masyarakat sekitar agar tetap waspada, mengingat tingginya intensitas hujan di bulan Januari ini,” kata Dadang.