REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratu berbenah asal Jepang Marie Kondo dikenal sebagai figur publik yang menyukai kerapihan rumah untuk kesehatan emosional. Namun, sejak kewalahan setelah melahirkan anak ketiganya pada 2021 lalu, Kondo tampak lebih mengelola ekspektasi terkait rumah yang harus selalu rapi.
Ritual barunya saat ini beralih kepada hal-hal lebih bijaksana dibandingkan hanya laci yang dipenuhi kaus terlipat sempurna atau lemari bumbu yang menarik untuk Instagram. Karena itulah, dalam buku terbarunya, Kurashi at Home: How to Organize Your Space and Achieve Your Ideal Life, Kondo memperluas konsep Jepang tentang "kurashi" atau "cara hidup".
Kondo menguraikan cara-cara sederhana untuk membawa ketenangan dan kebahagiaan ke dalam hal-hal sehari-hari, selain membereskan rumah. Hal itu bisa berarti membersihkan dompet setiap malam, tetapi juga dapat berupa memutar musik piano klasik saat sarapan atau membuat resep kesukaan.
"Merapikan (rumah) berarti berurusan dengan semua 'hal' dalam hidup Anda," tulis Kondo dalam buku tersebut. "Jadi, apa yang benar-benar kamu inginkan?"
Kondo mengatakan hidupnya mengalami perubahan besar setelah memiliki anak ketiga. Rumah dia menjadi berantakan.
"Tetapi cara saya menghabiskan waktu adalah cara yang tepat untuk saya saat ini di tahap hidup saya ini," katanya melalui seorang penerjemah di webinar media dan upacara minum teh virtual, belum lama ini, dikutip dari Washington Post, Ahad (29/1/2023).
Kondo mendorong untuk menciptakan ritme, rutinitas masing-masing, berdasarkan apa yang membuat orang bahagia dan meningkatkan mood. Kondo menawarkan lebih dari 125 contoh fotografi yang tenang untuk menginspirasi. Namun, sebagian besar bukan dari rumahnya sendiri.
Pesan dalam bukunya untuk pembaca adalah agar memunculkan rutinitas kegembiraan yang bisa dilakukan dan dipertahankan selama 10 hari. Lalu, lihat kemungkinan ada perubahan kebiasaan sehari-hari yang membuat diri merasa lebih baik.
Kondo mengatakan bahwa bagi banyak orang, ruang yang tertata sempurna tidaklah realistis. Sampai sekarang, dia adalah seorang profesional dalam kerapihan, jadi tetap ingin melakukan yang terbaik untuk menjaga kerapian rumahnya setiap saat.
Kondo agak menyerah pada hal itu dengan cara yang baik bagi dirinya. Sekarang, dia menyadari hal penting bagi dirinya adalah menikmati menghabiskan waktu bersama anak-anak di rumah.
Kondo mengaku terkadang dirinya membuat jadwal begitu ketat sampai merasa lelah atau diliputi kecemasan. Pada 2020, Kondo berbicara tentang kecenderungan perfeksionis dan dampak negatif yang dialaminya.
"Ada saat ketika jadwal saya sangat padat, saya lelah secara fisik dan mental. Kebetulan saya juga sedang mengandung anak pertama saya, dan tekanan itu membebani pikiran serta tubuh saya. Kadang-kadang saya tidak bisa mengendalikan emosi saya dan menangis di pengujung hari," ucap dia.
Sikap perfeksionis yang Kondo jalankan membuatnya sulit untuk mempertahankan standar itu setelah memiliki anak. "Saya berharap keterbukaan saya pada masalah itu akan membantu orang lain untuk melonggarkan standar yang tidak mungkin. Saya telah menyerah pada perfeksionisme beberapa waktu lalu," ujarnya.
Menurut laman Variety, Kondo menjadi fenomena internasional pada 2019 dengan peluncuran serial realitas Netflix-nya Tidying Up, di mana metode Konmari yang diperkenalkannya membantu banyak orang membersihkan rumah dari kekacauan dan membantu mengubah hidup mereka. Merapikan ruang disebut sama dengan upaya memulihkan ketenangan dan "memancarkan kegembiraan" dalam hidup.